Mataram (NTBSatu) – Film dokumenter ‘Dirty Vote‘ menjadi bahan perbincangan di media sosial setelah tayang pada Minggu, 11 Februari 2024 kemarin.
Namun saat ini Netizen mulai mengalami kesulitan untuk menemukan film tersebut di pencarian utama YouTube.
Meskipun telah menarik perhatian lebih dari 5,1 juta penonton di kanal Dirty Vote dan lebih dari 4,3 juta di kanal PSHK Indonesia, ‘Dirty Vote‘ nampaknya hilang dari jajaran hasil pencarian utama platform tersebut.
Menariknya, meski topik ‘Dirty Vote‘ mendominasi trending topic di platform media sosial, namun ketika mencoba mencarinya di YouTube, netizen dilaporkan menemui hasil yang tidak relevan.
Setelah seperti video wawancara cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka atau reaksi netizen terhadap film tersebut.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen, dengan beberapa mengomentari bahwa praktik semacam ini dapat dikategorikan sebagai ‘shadow ban‘, sebuah praktik yang kerap dilakukan platform untuk menyembunyikan konten yang dianggap melanggar kebijakan.
Berita Terkini:
- Putra Presiden Erdogan dan Wakil Presiden Gibran Direncakan Hadir saat Fornas VIII 2025 di NTB
- Borok Toyang Lombok Timur Masuk 5 Terbaik Nasional Desa Perlindungan Pekerja Migran
- Mengenal Baoxia Liu: WN China Buronan FBI yang Dihargai Rp245 Miliar, Diduga Suplai Senjata Perang Iran-Israel
- Promo Diskon iBox, Harga iPhone 16 Pro Turun
Meskipun demikian, masih terdapat cara untuk menonton ‘Dirty Vote‘ di YouTube dengan membuka kanal PSHK Indonesia atau kanal Dirty Vote langsung.
Dalam konteks ini, netizen mulai mempertanyakan tentang alasan di balik hilangnya ‘Dirty Vote‘ dari hasil pencarian utama YouTube, dengan beberapa menyebutkan beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya, seperti nama channel yang terlalu sering digunakan di judul video, nama channel yang terlalu umum, atau mungkin juga karena pertimbangan lain terkait kebijakan platform.
Sementara itu, para pengguna YouTube terus berharap agar film tersebut kembali muncul di hasil pencarian utama agar dapat diakses dengan lebih mudah oleh semua orang yang tertarik untuk menontonnya. (SAT)