Mataram (NTB Satu) – Merespon kepustusan World Health Organization (WHO) yang memutuskan status pandemi Covid-19 berakhir, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB, H. Lalu Hamzi Fikri mengimbau kepada masyarakat NTB tidak terlena dengan kondisi yang terbilang aman.
“Kita harus tetap waspada terhadap hal demikian,” sebutnya, Sabtu, 6 Mei 2023.
Pada Jumat, 5 Mei 2023, Direktur Jendral World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk covid-19.
Ia mengatakan, Covid-19 sudah tidak menjadi kondisi darurat kesehatan global. Artinya, pandemi Covid-19 yang memakan korban 6,9 juta jiwa di seluruh dunia sudah selesai.
Pengambilan keputusan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 tersebut sesuai dengan hasil pertemuan Komite Darurat WHO pada Kamis, 4 Mei 2023. Komite tersebut memberikan rekomendasi agar WHO mendeklarasikan akhir dari darurat kesehatan publik global Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 3 tahun.
Namun, Ghebreyesus menegaskan berakhirnya kondisi darurat tidak berarti Covid bukan lagi ancaman kesehatan global.
Indonesia sendiri, sebelumnya sudah siap bertransisi dari pandemi ke endemi melalui konsultasi dengan WHO. Dalam hal ini, WHO menyampaikan bahwa Indonesia sudah kelihatan baik dalam mengahadapi transisi dari pandemi ke endemi.
“Kami sudah konsultasi dengan WHO. Sedangkan tim WHO baik di Jenawa maupun Jakarta untuk Indonesia mempersiapkan transisi pandemi beberapa waktu lalu. Hal itu sebelum pengumuman pencabutan status PHEIC,” tutur juru bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, Jumat, 6 Mei 2023.
“Kami juga mengucapkan terima kasih untuk seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjuang bersama. Sehingga, penularan Covid-19 Indonesia dapat terkendali. Saat ini kita bersama-sama menuju pengakhiran kondisi kedaruratan,” tambahnya.
Meski kondisi darurat berakhir, namun bukan berarti Covid-19 bukan lagi ancaman kesehatan global. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2023 ini mengalami kenaikan kasus Covid-19 akibat merebaknya varian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus.
Terdapat 2.122
kasus baru Covid-19 berdasarkan data terakhir 5 Mei 2023, kasus sembuh sebanyak 1.146
dan 20 pasien meninggal dunia. Estimasi para ahli, kasus harian Covid-19 tidak melebihi
5 ribu kasus per hari.
“Masyarakat juga harus tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Upaya vaksinasi juga harus terus berjalan, terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling beresiko,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, menyatakan berakhirnya status Pandemi tentunya menjadi kesyukuran bagi kita di Indonesia, khususnya di NTB. Sehingga bisa lebih fokus kepada hal strategis lain untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Penting juga vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan virus tersebut. Sehingga, tubuh merasakan dampak yang semakin minim dan mengurangi risiko kesehatannya,” ujar Fikri.
Adapun berdasarkan data terakhir pada 7 Mei 2023, NTB mencatat adanya 1 kasus baru dengan kasus aktif sebanyak 15. Total keseluruhan kasus positif di NTB per 7 Mei 2023 adalah 37.247 positif bertambah 1 kasus, 36.195 sembuh, tidak ada tambahan, dan 1.073 meninggal, tidak ada tambahan.
“Hingga saat ini, varian baru Covid belum masuk ke NTB,” lanjutnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Covid-19 di NTB masih sangat terkendali. Namun, masyarakat diminta tidak “terlena” dengan kondisi yang terbilang aman. Kewaspadaan harus tetap dijaga. (MYM)