Ekonomi Bisnis

Microsoft Kembali Umumkan PHK Massal, Kini 9.000 Karyawan Terkena Dampak

Mataram (NTBSatu) – Microsoft kembali mengumumkan langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal, terhadap sekitar 9.000 karyawan yang tersebar di berbagai negara.

Keputusan ini menjadi salah satu gelombang PHK terbesar yang perusahaan lakukan dalam dua tahun terakhir. Informasi ini telah dikonfirmasi langsung oleh perwakilan resmi Microsoft.

Langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian organisasi, guna menjaga daya saing perusahaan di tengah dinamika pasar global yang terus berubah. Serta, dinilai penting untuk memastikan struktur tim yang lebih adaptif dan efisien.

“Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya. Demi kesuksesan di pasar yang dinamis,” jelas Juru Bicara Microsoft dalam keterangannya mengutip CNN, Kamis, 3 Juli 2025.

IKLAN

PHK massal ini diperkirakan terjadi karena adanya transformasi besar-besaran di sektor teknologi. Khususnya, penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam berbagai lini kerja.

Microsoft, sebagai salah satu pionir dalam pengembangan AI, mulai menggantikan beberapa fungsi divisi konvensional dengan sistem berbasis AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

CEO Microsoft, Satya Nadella sebelumnya mengungkapkan, sekitar 20 hingga 30 persen kode internal perusahaan kini hasil AI.

IKLAN

Selain itu, perusahaan juga telah menginvestasikan miliaran dolar AS untuk memperkuat infrastruktur teknologi AI.

Sebagai informasi, kurang dari 1 persen karyawan dirumahkan pada Januari lalu. Gelombang PHK kembali terjadi pada Mei dengan lebih dari 6.000 pegawai terdampak, serta sekitar 300 karyawan pada Juni.

Sementara pada tahun 2023, Microsoft juga telah melakukan PHK besar-besaran terhadap 10.000 karyawan.

IKLAN

Gelombang PHK paling signifikan dalam sejarah Microsoft terjadi pada tahun 2014, ketika perusahaan memberhentikan sekitar 18.000 pekerja akibat akuisisi bisnis perangkat dan layanan Nokia.

Dengan tren efisiensi yang terus berlanjut, perkiraannya penggunaan AI akan semakin menggantikan peran-peran tradisional di perusahaan teknologi global seperti Microsoft. (*)

Berita Terkait

Back to top button