Mataram (NTB Satu) – Masyarakat NTB perlu awas terhadap penyakit diare akut. Pasalnya, angka penderita diare akut di NTB hingga Januari 2023 masih cukup tinggi. Apabila masyarakat tidak waspada, diare akut dapat menjadi penyakit serius yang berkembang di masyarakat.
Kewaspadaan terhadap penyakit diare akut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri MM.MARS. Hingga Januari 2023, terdapat sekitar 3.953 penderita diare akut di NTB.
Penderita diare akut paling banyak terjadi di Kabupaten Lombok Barat, yaitu mencapai 940 orang. Di posisi kedua, ada Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah penderita mencapai 838 orang. Sedangkan, Kota Mataram bertengger di posisi ketiga dengan jumlah penderita mencapai 478 orang.
Kemudian, di Kabupaten Lombok Tengah terdapat 448 penderita, disusul dengan Kabupaten Sumbawa dengan jumlah sebanyak 379 orang. Selanjutnya, penderita di Kabupaten Bima mencapai 335 orang, kemudian Kabupaten Lombok Utara mencapai 208 orang.
Untuk Kabupaten Sumbawa Barat, terdapat penderita diare akut sebanyak 110 orang, Kota Bima mencapai 109 orang, dan Kabupaten Dompu sebanyak 108 orang.
“Masyarakat harus menempuh langkah-langkah preventif, antara lain tetap sempatkan diri mencuci tangan, memasak makanan dan minuman hingga matang, vaksinasi lengkap terutama campak untuk anak hingga usia tujuh tahun, pemberian vitamin a sesuai jadwal, menajag kebersihan lingkungan serta mengonsumsi makanan bergizi dan hindari diri dari makanan cepat saji,” ungkap dr. Fikri, Selasa, 7 Februari 2023.
Kemudian, bagi masyarakat yang telanjur terpapar diare, dr. Fikri berpesan agar segera mengganti cairan yang dikeluarkan tubuh dengan cairan oralit serta tetap mengonsumsi makanan sesuai dengan usia masing-masing.
“Kalau pun bertambah lemas, tidak dapat makan atau minum, sampai hilang kesadaran, segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” tandas dr. Fikri. (GSR)