Mataram (NTB Satu) – Proses pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) DPD RI maupun DPR/DPRD telah dimulai sejak tanggal 1 Mei kemarin. Tetapi sampai saat ini belum satupun parpol datang ke KPU untuk melakukan pengajuan bacalegnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB sendiri sebelumnya telah dikonfirmasi akan datang pada tanggal 8 Mei 2023. Kepastian itu diungkapkan oleh ketua Bappilu PKS NTB Sembirang Ahmadi.
“Alhamdulillah ini dalam proses finalisasi pemberkasan, tinggal beberapa dilengkapi di beberapa dapil,” ujar Sembirang Rabu 3 Mei 2023.
“PKS akan mengajukan bacaleg ke KPU tanggal 8 Mei ke KPU NTB,” tambahnya.
Menurut Sembirang, kesiapan itu belum juga bisa dipastikan karena masih terdapat beberapa hal yang masih dikoreksi kembali. Akan tetapi menurutnya PKS pada dasarnya telah siap.
“Sejauh ini Alhamdulillah sudah siap, tentu tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan jika ada yang mundur,” tuturnya.
Ia juga mengatakan kesimpulan akan tertuju pada DPP. Sebab di daerah hanya mengajukan nama-nama untuk difinalisasi pada tingkat pusat.
“Memang kita di PKS seluruh keputusan itu manti di SK kan oleh DPP,” katanya Sembirang yang juga anggota DPRD NTB ini.
Mengenai komposisi, Sembirang belum mau untuk membukanya, tetapi yang jelas komposisi bacaleg PKS menurutnya punya kapasitas yang memadai untuk menghadapi pileg mendatang.
“Komposisi sudah oke, sudah masuk ke silonnya KPU. Memang semuanya tergantung DPP,” pungkasnya.
Mengenai target di pileg nanti, politisi dari Sumbawa ini ingin mengisi seluruh jumlah dapil yang masih kosong diisi oleh kader PKS.
“Sangat siap, kita juga ingin menambah jumlah kursi kita di dapil, terutama di dapil besar,” tandasnya. (ADH)
Lihat juga:
- Lalu Iqbal Temui Kapolda NTB, Kolaborasi Tingkatkan Keamanan untuk Gaet Investor
- Polres Lombok Tengah Tinjau Pekarangan Lahan Bergizi Milik Warga Pringgarata
- Panja Komisi VIII Kunker ke Arab Saudi, Mahdalena Pastikan Pelayanan Haji 2025 Lebih Baik
- Kebakaran Los Angeles, Fakta di Balik Klaim Rumah Selebritas yang Selamat
- Aneh, Dikbud NTB Alokasikan Pengadaan “Smart Class” Rp25 Miliar tapi Kontrak Rekanan Rp49 Miliar
- Evaluasi Kinerja PT GNE Menurun, Opsi Pembubaran Masih Dikaji