Mataram (NTB Satu) – BMKG membeberkan, sebagian besar negara-negara di Asia Selatan terdampak gelombang panas atau heatwave sejak pekan lalu.
Heatwave adalah periode cuaca atau suhu panas yang tidak biasa. Umumnya berlangsung selama lima hari berturut-turut atau lebih sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia (WMO) disertai kelembapan udara yang tinggi.
Namun menurut BMKG, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik untuk dianggap sebagai gelombang panas.
Selain karena gerak semu Matahari, para ahli menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini memicu gelombang panas berpeluang terjadi lebih sering.
Dalam data BMKG, berikut deretan kota di Asia dengan suhu terpanas pada periode 11-20 April 2023:
- Kumarkhali (Bangladesh, 17 April 2023): 51,2 derajat celcius
- Chauk (Myanmar, 20 April 2023): 45,5 derajat celcius
- Chauk (Myanmar, 18 April 2023): 45,3 derajat celcius
- Bundi (India, 18 April 2023): 45,2 derajat celcius
- Chauk (Myanmar, 19 April 2023): 45 derajat celcius
- Nyaung-U (Myanmar, 19 April 2023): 45 derajat celcius
- Chauk (Myanmar, 14 April 2023): 44,8 derajat celcius
- Prayagraj/Ghoopur (India, 18 April 2023): 44,6 derajat celcius
- Prayagraj/Ghoopur (India, 17 April 2023): 44,6 derajat celcius
- Tak (Thailand, 15 April 2023): 44,6 derajat celcius.
Sementara, kota di Indonesia yang memiliki suhu terpanas pada periode tersebut adalah Ciputat dengan suhu 37,2°C pada 17 April 2023. Sementara, suhu maksimum harian Indonesia berada di kisaran 34°C hingga 36°C.
Dengan catatan itu, Indonesia tidak termasuk daerah yang terkena gelombang panas Asia 2023. Hal itu karena suhu panas di wilayah Indonesia tidak memenuhi definisi gelombang panas yang ditetapkan WMO. (RZK)