Daerah NTB

Inilah Bentuk Kolaborasi Pemprov NTB dengan Denmark Soal Tata Kelola Sampah

Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah menjalin hubungan kerjasama dengan Pemerintah Denmark terkait tata kelola sampah dan penerapan pemanfaatan energi terbarukan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah S.Hut., M.AP., mengatakan, isu pengelolaan sampah merupakan isu yang tengah menjadi perbincangan di kalangan internasional. Sebab, selain CO2, gas metan adalah penyumbang emisi yang cukup besar. Kemudian, gas metan bersumber dari buruknya kualitas pengelolaan sampah.

IKLAN

“Melalui NTB Zero Waste, Provinsi NTB berkomitmen menciptakan daerah yang asri dan lestari. Gaung NTB Zero Waste pun telah terdengar ke berbagai wilayah, bahkan Pemerintah Denmark pun telah memberikan atensi dan apresiasi kepada Pemprov NTB,” ujar Julmansyah, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Selasa, 10 Januari 2023.

Julmansyah menjelaskan, NTB telah memiliki skema yang dapat membuat sampah jadi salah potensi industri. Saat ini, sedang dibangun pabrik pengolahan sampah yang akan menghasilkan produk RDF/RSF dengan kapasitas input sebesar 120 ton dan menghasilkan 50 ton output. Menurut Julmansyah, hasil dari pabrik tersebut dapat mendukung bahan bakar co-firing di PLTU Jeranjang.

“Kerja sama dengan Denmark merupakan salah satu bentuk MoU antara Pemprov NTB dengan Pemerintah Denmark yang ditandatangani oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dengan pihak Kedutaan Besar Denmark pada tahun 2022 lalu. Kerjasama ini tergabung dalam program Sustainability Small Island yang melibatkan Provinsi NTB dan Provinsi Kepulauan Riau,” jelas Julmansyah.

Selanjutnya, Julmansyah menerangkan bahwa Pemerintah Denmark melihat bahwa Provinsi NTB adalah satu-satunya daerah yang berani menyatakan akan bebas dari emisi pada tahun 2050. Pernyataan NTB bebas emisi pada tahun 2050 adalah spirit yang membuat seluruh pihak tergerak.

IKLAN

NTB pun memiliki komitmen untuk mendorong terciptanya transisi energi. Sampai saat ini, bauran energi terbarukan di NTB telah mencapai 19 persen. Sementara, bauran energi terbarukan nasional baru 11 persen.

“Itulah kemudian yang membuat Pemerintah Denmark tertarik untuk bekerjasama dengan Pemprov NTB. Komitmen kepemimpinan Zul-Rohmi kemudian menjadi catatan khusus bagi Pemerintah Denmark untuk melanggengkan kerja sama,” terang Julmansyah.

Output dari kerjasama antara Pemprov NTB dengan Pemerintah Denmark adalah peningkatan kapasitas serta berbagai pengetahuan dan gagasan tentang tata cara pengelolaan sampah yang dilakukan di Denmark.

“Bahkan, di Denmark, residu yang dibuang hanya sebesar tiga persen. Kerjasama antara Pemerintah Denmark dengan Pemprov NTB akan berlangsung selama tiga tahun. Mudah-mudahan kerjasama ini dapat diperpanjang sehingga dapat dirasakan oleh berbagai pihak di NTB,” pungkas Julmansyah. (GSR)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button