BPK NTB Jelaskan Perbedaan TPP Sekda dengan Pejabat Bawahan Lainnya
Mataram (NTBSatu) – BPK NTB menyatakan bahwa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, berjumlah lebih besar dengan pejabat bawah lainnya.
Tambahan Penghasilan Pegawai adalah penghasilan yang diberikan secara bulanan kepada pegawai di luar gaji. Juga di luar tunjangan jabatan struktural, fungsional tertentu dan umum, berdasarkan bobot penilaian kinerja serta kedisiplinan.
Pemeriksa Madya BPK NTB, Putu Karang mengatakan, jika di dalam perhitungan TPP telah memasukkan perhitungan insentif Pemerintah Daerah, tidak boleh pemberiab insentif. Dalam PP No. 69 Tahun 2010, mengatur soal insentif pajak daerah.
Namun, apabila di dalam perhitungan tidak memasukkan insentif pajak daerah, maka boleh memberikan insentif. Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, memasukkan perhitungan insentif pajak daerah.
“Sehingga, insentif pajak daerah tidak diberikan. Karena, komponen dalam perhitungan TPP telah masuk,” terang Putu, Kamis, 16 Maret 2023.
Pemerintah Daerah mesti membawa nilai mengenai TPP menuju Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendapat persetujuan. Di NTB, telah tersetujui oleh Kemendagri.
Artinya, apabila persetujuan sudah ada, Pemerintah Daerah tinggal melaksanakan mengenai seluruh komponen persetujuan.
Ketentuan PP 16/2019 mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah, mengatur pemberiaan tambahan penghasilan.
Terdapat enam komponen, yaitu tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja, tempat bertugas. Selain itu kondisi pekerjaan, kelangkaan profesi, prestasi bekerja, dan pertimbangan objektif lainnya.
“Dari enam komponen tersebut, insentif pajak daerah masuk ke dalam tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif lainnya. Apabila di dalam memberikan TPP memasukkan tambahan berdasarkan objektif lainnya, maka insentifnya tidak dapat diberikan,” jelas Putu.
Saat ini, ada perbedaan dari TPP Sekda dengan pejabat bawahan. Menurut BPK NTB, hal tersebut perlu dilakukan analisa lebih mendalam. Sebab, ketentuannya berada di tangan Kemendagri. (GSR)
Lihat juga:
- Pemkab Sumbawa Percepat Verifikasi Pusat untuk Dua Ruas Jalan Prioritas 2026
- Dua RT di Suela Terisolasi Imbas Jembatan Ambruk
- Pemerintah Pusat Anggarkan Rp90 Miliar Bangun TPST Kebon Talo
- Proyek Kantor Wali Kota Mataram Berlanjut, Pemkot Siapkan Tambahan Rp200 Miliar
- Kejari Mataram Musnahkan Rekapan Togel hingga Ribuan Bungkus Rokok Ilegal



