Mataram (NTB Satu) – Produk Minyakita yang diluncurkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, hingga kini masih “gaib” atau sulit ditemukan di pasar Kota Mataram.
Sejak dua pekan lalu produk Minyakita tidak lagi terlihat di pasar.
Langkanya minyak subsidi tersebut diakui cukup berdampak bagi masyarakat, karena jadi salah satu pilihan harga minyak paling ekonomis dibandingkan merk lain, sekaligus dinilai berkualitas.
“Murah dia, tapi langka. Sudah dua minggu tidak ada, di lapak-lapak lain juga ndak ada,” kata Mawariah, pedagang Pasar Pagesangan Sabtu, 25 Februari 2023.
Hal itu dibenarkan oleh pedagang lainnya, Rumsah. Minyakita menjadi minyak goreng paling dicari pembeli. Namun stoknya selalu kosong.
Seperti diketahui, Minyakita diluncurkan untuk menormalisasi harga minyak di pasaran yang pada beberapa bulan lalu mengalami gejolak harga.
Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan untuk Minyakita adalah Rp14.000 per liter. Sedangkan minyak kemasan merk lain, masih berkisar di harga Rp16.000 bahkan lebih.
“Minyakita murah, Rp13.000 sampai Rp14.0000. Kalau yang lain agak mahalan,” imbuh Mawariah.
Sebelumnya, pada 7 Februari 2023, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menemukan 500 ton Minyakita ditimbun oleh salah satu perusahaan produsen Minyakita di kawasan KBN Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Padahal minyak goreng tersebut telah diproduksi sejak Desember 2022 lalu.
Penimbunan itu pun disebut menjadi indikasi langkanya peredaran Minyakita di banyak wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi NTB.(RZK)