Trending

Penemuan Gunung Bawah Laut Pacitan, Puncaknya Mencapai 2.200 Meter

Mataram (NTB Satu) – Tim survei dari Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) Badan Informasi Geospasial (BIG) berhasil mengidentifikasi gunung bawah laut di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Gunung ini berada di dasar laut dengan kedalaman sekitar 6.000 meter dan memiliki ketinggian sekitar 2.200 meter, dengan puncak gunung berada pada kedalaman sekitar 3.800 meter.

“Gunung bawah laut yang baru ditemukan ini berada sekitar 260 kilometer di selatan Kabupaten Pacitan, tepatnya berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Koordinator Pemetaan Kelautan BIG, Fajar Triady Mugiarto seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu, 19 Februari 2023.

IKLAN

Sebelumnya, kabar temuan ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko. Ia menyebut gunung tersebut memiliki tinggi 2.300 meter dari dasar laut dengan diameter 10 kilometer.

Gunung bawah laut ini, kata Fajar, ditemukan saat tim dari PKLP BIG melakukan survei Landas Kontinen Ekstensi (LKE) di wilayah selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Survei yang dilakukan menggunakan Kapal Survei Baruna Jaya III ini bertujuan mendapatkan data batimetri atau topografi bawah laut secara detail. Data yang didapat, selanjutnya digunakan sebagai data utama penghitungan klaim luas landas kontinen ekstensi di luar 200 mil laut.

IKLAN

Survei selama 52 hari layar ini dilaksanakan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada September-November 2022. Salah satu lokasi pemantauannya adalah daerah atau zona subduksi di selatan Pulau Jawa.

Lalu kenapa dikategorikan sebagai gunung?

Fajar mengungkapkan, itu terkait dengan dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6. Bahwa, definisi gunung bawah laut adalah fitur atau obyek yang memiliki elevasi atau ketinggian yang berbeda dengan sekelilingnya.

“Beda tinggi lebih besar dari 1.000 meter di atas relief sekitarnya dengan diukur dari batimetri terdalam yang mengelilingi sebagian besar fitur atau obyek tersebut,” terangnya.

Pada Maret 2023, lanjutnya, pihaknya akan melakukan penelaahan nama rupabumi ini di tingkat pusat. Saat ini, BIG akan memfinalisasi usulan nama gunung bawah laut yang disampaikan Pemkab Pacitan dengan para pejabat setempat.

“Diharapkan nama gunung api ini nantinya dapat masuk ke dalam Gazeter RI. Bahkan, direncanakan nama gunung bawah laut ini akan di-submit ke ranah internasional di The GEBCO Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN),” urai Fajar.

Gazeter merupakan “daftar Nama Rupabumi Baku yang memuat informasi Nama Rupabumi, Nama Lain, Unsur Rupabumi, Koordinat, dan Keterangan Wilayah.”

Yang jelas, katanya, para pakar dan perwakilan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sepakat tidak akan menggunakan nama orang sebagai nama gunung bawah laut yang baru ditemukan itu.

Kesepakatan ini berdasarkan dengan mitigasi bencana, bisa jadi gunung bawah laut tersebut menjadi ancaman bencana di masa depan. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button