Daerah NTB

Kisah Inspiratif Mara, Sukses jadi Pengusaha Sushi karena Pandemi

Mataram (NTB Satu) – Pandemi COVID-19 memberi pengaruh serius terhadap sektor ekonomi. Apalagi, dengan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat beberapa tahun lamanya.

Kendati demikian, momen pandemi COVID-19 memberi kesempatan untuk model-model usaha baru berkembang, seperti yang kisah Mar’atus Sholihah, ibu rumah tangga yang sukses mengembangkan bisnis kuliner di tengah pandemi.

Perempuan yang kerap disapa Mara ini, sempat bingung untuk isi kekosongan waktunya saat mendapati suami bekerja dan anak-anaknya bersekolah. Mara kemudian mencoba usaha kuliner untuk menawarkan sushi buatannya secara online saat pembatasan kegiatan berlangsung selama masa pandemi.

“Awalnya itu resah. Kemudian, sempat ragu mengenai apakah kami mampu jual sushi yang tidak mahal-mahal sekali. Kami akhirnya coba jual ke saudara-saudara, teman-teman, ternyata responnya bagus, kemudian pada tahun 2020 kami jual hampers sushi,” ujar Mara, Kamis, 2 Februari 2023.

Gagasan untuk membuat hampers sushi rupanya mendapat respon positif dari pelanggannya. Banyak orang yang terjebak dalam pembatasan kegiatan masyarakat justru saling berkirim makanan, termasuk sushi buatan Mara.

Kemudian, Mara memantapkan niat untuk menggarap bisnis kulinernya. Mara membuka gerai sushi pertama di Pagutan, Jalan Bung Karno, Mataram, dengan merek dagang The Hungry Sushi.

The Hungry Sushi pun tidak butuh lama untuk berkembang dengan pesat, menjadi restoran cepat saji spesialis sushi dengan perpaduan rasa lokal untuk makanan khas Jepang tersebut.

Mara telah memiliki enam gerai The Hungry Sushi yang tersebar di kabupaten dan kota di NTB, di Kota Mataram, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Pengembangan The Hungry Sushi merupakan kali pertama Mara terjun ke bisnis kuliner. Proses tersebut berawal dari hobi Mara menonton video tema kuliner di internet, untuk kemudian dicoba serta dikulik sendiri resep sesuai dengan seleranya.

Mara mengaku beruntung dapat mengembangkan bisnisnya di waktu yang tepat, yaitu di tengah pandemi Covid-19, saat konsumsi masyarakat untuk makanan serta pemesanan sistem online perlahan mengalami peningkatan.

Di sisi lain, kualitas produk menjadi salah satu perhatian Mara dalam mengembangkan The Hungry Sushi. Upaya Mara memadukan aneka rempah yang akrab di lidah masyarakat lokal hingga pemilihan bahan premium yang selalu fresh agar nikmat dikonsumsi, dapat memikat para pelanggan dan menjadikan The Hungry Sushi untuk mengembangkan pilihan.

Mengembangkan bisnis di Pulau Lombok yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam juga membuat Mara memperhatikan sertifikasi halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk produknya. Pasalnya, sushi masih memiliki stigma sebagai makanan dengan bahan mentah dan lain-lain.

“Karena itu, sebelum membuka gerai, kami justru urus sertifikasi dahulu. Sebab, kami ingin pelanggan merasa yakin dan aman. Karena itu, tagline The Hungry Sushi adalah ‘semua bisa makan sushi’,” ujar Mara.

Saat awal mengembangkan bisnisnya, Mara memang memanfaatkan resep-resep hasil percobaannya untuk sushi yang dijual The Hungry Sushi. Meski begitu, berkembangnya bisnis membuat Mara terus berinovasi. Termasuk dengan merekrut tim khusus untuk pengembangan produk, sehingga The Hungry Sushi memiliki menu lebih variatif lagi.

Menu-menu penawaran dari The Hungry Sushi pun mulai dari ragam jenis sushi, ramen, donburi, dan lain-lain. Sesuai dengan tagline ‘semua bisa makan sushi’ harga yang ditawarkan pun terbilang murah, yaitu kisaran Rp20-30 ribu.

Meski berkembang baru dua tahun belakangan, The Hungry Sushi digawangi 70 orang sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya. Mara menginformasikan, beberapa pegawainya adalah jebolan hotel-hotel dan restoran yang kehilangan pekerjaan saat pandemi COVID-19 melanda.

Bersama rekannya, Mara berencana terus melebarkan sayap The Hungry Sushi. Antara lain dengan menambah gerai di Kota Bima, NTB, hingga di Jakarta.

“Kami ingin buka juga di Kota Bima, mungkin pertengahan tahun ini. Kemudian November 2023 di Jakarta,” terang Mara.

Rancagan membuka gerai The Hungry Sushi di Jakarta adala bentuk untuk meramaikan pasar kuliner sushi, serta membuktikan produknya agar dapat bersaing di level yang lebih luas, terutama dengan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki saat ini, mulai dari aneka menu hingga harga yang lebih bersahabat.

“Brand itu baru bisa dikenal secara nasional jika sudah ada di Jakarta—sebagai pusat industri,” papar Mara.

Kesuksesan Mara mengembangkan The Hungry Sushi juga telah mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Pada 2022, The Hungry Sushi meraih predikat Resto Pilihan GrabFood, hingga berkesempatan berjumpa dengan Menparekraf, Sandiaga Uno, atas undangan Grab dalam rangka penyelenggaraan MotoGP 2022 lalu. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button