Daerah NTB

Kakan SAR Mataram : Selain Gempa, Kecelakaan Sungai dan Pelayaran Paling Diwaspadai 

Mataram (NTB Satu) – Resmi menjabat Kepala Kantor (Kakan) SAR Mataram  yang baru, Lalu Wahyu Efendi, S.Sos.,MM punya sederet rencana mitigasi dan penanganan bencana di NTB. Melihat riwayat kejadian dan karakteristik daerah, kecelakaan pelayaran dan kasus terseret arus paling diwaspadai, selain gempa bumi yang pernah memporak porandakan Pulau Lombok.  

“Gempa dan kecelakaan pelayaran jadi atensi kami ke depan, jika dilihat dari segi wilayah perairan, karena NTB memiliki pelabuhan,  mulai dari Lembar, Kayangan, Poto Tano sampai Sape,” kata Lalu Wahyu Efendi kepada ntbsatu.com melalui sambungan telepon, Minggu 29 Januari 2023.  

Resmi dilantik Tanggal 25 Februari 2023 di Basarnas pusat, bertugas di daerah sendiri bagi Lalu Wahyu Efendi setidaknya  dimudahkan karena sudah mengenal karakteristik wilayah. Itu yang membedakan dari daerah lain. Selebihnya, menurut pria kelahiran Ampenan, Mataram 44 tahun lalu ini, tantangannya hampir serupa.  

Kakan SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi foto bersama istri beberapa saat usai dilantik di Gedung Basarnas RI Kemayoran Jakarta.  Foto : Dok. Pribadi 

Sebelum bertugas per tanggal 7 Februari 2023 nanti, ia sudah memetakan  kejadian paling dominan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Dua di antaranya, kejadian terseret arus sungai dan kecelakaan pelayaran. Banyak kejadian orang dewasa dan anak anak hilang dan meninggal terseret arus sungai. Juga tidak sedikit terjadi  seperti nelayan hilang akibat terseret gelombang laut. 

Menurutnya mitigasi kejadian kejadian seperti ini penting memperhatikan imbauan instansi berwenang seperti BMKG.  

“Kecelakaan di laut dan sungai  kita harapkan dapat terminimalisir,  tentu saja dengan memperhatikan imbauan dari BMKG. Kami juga selalu berkoordinasi dengan KSOP terkait dengan potensi gelombang dan keadaan  cuaca lain. Khususnya masyarakat nelayan untuk tidak melaut dalam kondisi  cuaca buruk,” sarannya. 

Sama dengan mitigasi kejadian gempa, dampaknya harus diminimalisir. Dalam hal ini partisipasi pihaknya tetap pada tupoksi pencarian dan pertolongan. Mengenai mitigasi dan pelaksanaan kegiatan teknis di lapangan, tentu tidak sendiri. Pihaknya akan intens koordinasi dengan stakeholders lainnya.  

“Yang perlu ditingkatkan adalah mitigasi bencana, melibatkan stakeholders terkait. Sering sering melakukan simulasi dan sosialisasi terhadap masyarakat, kira kira mana daerah daerah rawan terjadi bencana,” tandasnya.  

Sarana dan prasarana (Sarpras) juga penting diperhatikan karena menentukan kecepatan dan ketepatan penanganan peristiwa bencana massal maupun perorangan. Ia mengakui, jangkauan wilayah di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa belum terlalu maksimal, karena pihaknya hanya punya beberapa titik pos untuk quick response. “Tapi secara umum sarpras kita lebih dari cukup,” pungkasnya. 

Lalu Wahyu Efendi sebelumnya memegang tongkat komando sebagai Kakan SAR di Bantul DIY sejak 2018 hingga 2022. Sebelum ke NTB, jabatan sebelumnya Lalu Wahyu Efendi adalah Kantor SAR tipe B Maumere kurang dari setahun sejak Juni 2022 hingga dipromosikan ke Kantor SAR Mataram.  (HAK

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button