Daerah NTB

Pupuk Subsidi di NTB Tak Langka, Namun Terbatas

Mataram (NTB Satu) – Pada tahun 2023, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB masih memilih untuk fokus menggarap program-program yang pernah dikerjakan pada tahun 2022. Selain itu, Distanbun NTB memberi atensi untuk persoalan pupuk di NTB.

“Pupuk subsidi di NTB sebenarnya tidak langka, melainkan terbatas,” ungkap Kepala Distanbun NTB, Drs. H. Fathul Gani M.Si., Rabu, 18 Januari 2023.

Pada tahun 2022, Pemerintah Pusat hanya mampu memenuhi 48,92 persen stok pupuk yang diusulkan Pemerintah Provinsi NTB. Hal tersebut kemudian membuat para petani di NTB mengalami kesulitan dalam mengatasi permasalahan penyediaan pupuk.

Maka dari itu, Distanbun NTB menyiasati keterbatasan pupuk subsidi dengan cara menyeimbangkan pemanfaatan masing-masing jenis pupuk, baik pupuk kimia, organik, dan anorganik. Fathul menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan edukasi kepada para petani melalui penyuluh agar terbiasa mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Pupuk kimia tetap diperlukan, namun jumlahnya harus proporsional dengan jenis pupuk lainnya,” terang Fathul.

Petani di NTB tidak boleh bergantung pada penggunaan pupuk kimia atau pupuk anorganik. Petani harus terus diberi edukasi agar seimbang menggunakan pupuk organik yang dapat diproduksi di NTB.

“Ada petani yang pro dan kontra terhadap keputusan pengurangan penggunaan pupuk kimia. Nah, petani-petani yang memang terbiasa menggunakan pupuk kimia pasti akan sulit meninggalkan kebiasannya. Maka dari itu, kami akan mengedukasi masyarakat secara perlahan-lahan dengan cara yang tepat,” papar Fathul.

Distanbun NTB pun telah memberikan contoh kepada para petani mengenai penggunaan masing-masing jenis pupuk. Fathul berharap petani dapat membedakan masing-masing hasil lahan garapan yang menggunakan jenis-jenis pupuk yang ada.

“Dari sana, petani-petani dapat membedakan hasil tumbuhan yang menggunakan jenis-jenis pupuk yang ada. Masing-masing jenis pupuk memiliki dampak positfif dan negatif. Kami telah meminta kepada 2000 penyuluh yang ada di NTB untuk selalu memberikan edukasi kepada para petani yang ada di NTB,” tandas Fathul. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button