Lombok Tengah

49 dari 120 KK Relokasi KEK Mandalika Tempati Hunian Tetap di Dusun Ngolang

Mataram (NTB Satu) – 49 dari 120 kepala keluarga (KK) warga relokasi telah menempati hunian tetap di Dusun Ngolang, Desa Kuta, Lombok Tengah.

Hunian tetap ini diperuntukkan bagi masyarakat sebanyak 120 KK yang sebelumnya tinggal dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika, tetapi tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah.

Karena kini, KEK Mandalika adalah kawasan pariwisata yang ditetapkan pemerintah sebagai Proyek Strategis Nasional dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang dikembangkan dan dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan pariwisata di Indonesia.

Hunian Permanen ini merupakan komitmen ITDC bersama Pemerintah Pusat yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P), dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk penghidupan yang lebih layak bagi masyarakat di sana.

Proses perpindahan warga dilakukan secara bertahap, dimulai pada Jumat, 2 Desember hingga Senin, 5 Desember 2022. Sebanyak 49 KK telah pindah secara mandiri dan menempati rumah-rumah yang disediakan di Dusun Ngolang.

“Penyiapan hunian tetap bagi 120 KK di Dusun Ngolang ini merupakan bukti bahwa ITDC selalu mengedepankan pendekatan humanis dan memperhatikan kepentingan masyarakat dalam pengembangan The Mandalika,” ujar General Manager The Mandalika, Bram Subiandoro, Selasa, 6 Desember 2022.

Pada hunian itu, terdapat suplai air permanen berupa sumur bor dan Elevated Water Tank (EWT) beserta peralatan suplai air sementara. Lalu peningkatan kualitas jalan menuju hunian permanen sepanjang 2,5 kilometer juga saat ini sedang pada tahap pengerjaan konstruksi rigid.

Selain itu, ITDC juga berkolaborasi menyiapkan program pengembangan keterampilan untuk warga HPL 94 yang berpindah dan masyarakat desa penyangga The Mandalika. Program itu terbagi menjadi beberapa program kolaborasi antara ITDC dan Universitas Mataram, seperti pelatihan produksi snack untuk kelompok wanita, pelatihan layanan homestay oleh Dinas Pariwisata Lombok Tengah, pelatihan pensaosan atau pencampuran rokok, dan pelatihan desain produk turunan kain tenun atau songket oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah.

Dukungan penyediaan infrastruktur itu dijalankan sebagai bagian dari program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP). MUTIP adalah program yang dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan merupakan pembiayaan pertama secara stand alone atau mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia, dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Sebagai informasi, sebelum menempati hunian tetap ini, 120 KK tersebut ditempatkan di hunian sementara seluas 2,5 hektar di HPL 94 yang disediakan oleh ITDC bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Di hunian sementara, masing-masing KK telah menempati kaveling dengan luas sekitar 100 meter persegi, dengan fasilitas yang tersedia di lahan tersebut berupa infrastruktur dasar seperti sumur, jalan akses, listrik, PJU, toilet, tempat sampah, drainase, sanitasi, kandang komunal, dan kelengkapan fasilitas umum lainnya seperti musala dan posyandu di lokasi hunian sementara.

“Kami berharap dengan kepindahan warga ke hunian tetap ini, masyarakat dapat hidup lebih nyaman dan tenang. Dengan pelatihan yang kami berikan, kami juga berharap kesejahteraan masyarakat terus berkembang dan dapat hidup lebih baik lagi,” tutup Bram. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button