Mataram (NTB Satu) – Untuk melabeli ternak yang sudah menerima vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram memasang tanda pengenal yang dipasang di kuping atau eartag secure QR code yang terhubung secara digital.
“Kalau belum di eartag nanti tidak bisa masuk pasar,” kata Petugas Veteriner Medik Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Muhammad Irfan Sabri, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pemasangan eartag secure QR code terhubung dengan aplikasi yang bisa diunduh langsung pada handphone android melalui aplikasi Play Store. Menurutnya, pemasangan eartag bertujuan memudahkan pencatatan dan pendataan sekaligus pemantauan jumlah populasi hewan, status reproduksi, dan distribusi hewan ternak.
“Nama peternak juga akan terdata di aplikasi ini,” tutur Irfan.
Distan Kota Mataram melakukan program penandaan dan pendataan sapi di Kota Mataram secara bertahap, berupa pemasangan anting telinga atau eartag yang di dalamnya ada barcode atau kode batang untuk dimasukkan ke aplikasi. Vaksinasi PMK bagi sejumlah hewan ternak sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu dalam rangka pencegahan dan penanggulangan wabah PMK.
Untuk mengoptimalisasi vaksinasi tersebut, maka sapi perlu dilakukan penandaan dan pendataan agar diketahui identitas setiap hewan dan jumlah populasi hewan ternak yang sudah divaksinasi.
“Dalam aplikasi tersebut petugas akan menginput semua data ternak mulai dari foto, NIK peternak, lokasi, status kesehatan hewan seperti tinggi badan, bobot badan sapi, hingga status vaksinasi PMK hewan tersebut,” jelas Irfan.
Lebih lanjut, pemasangan eartag difokuskan menyasar sapi para kelompok ternak pada semua kecamatan di Kota Mataram. Penandaan dan pencatatan ini dilakukan untuk mencatat hewan ternak yang ada. Sesuai instruksi pusat yang telah mengagendakan pembebasan wabah PMK.
Setiap ternak harus dicatat status vaksinasinya. Dengan penandaan dan pendataan secara digital ini dapat mendukung optimalisasi antisipasi PMK.
“Di mana pun ternak pindah alur distribusi, petugas teknis bisa menscan barcode lewat androidnya. Sehingga bisa diketahui asal hewan tersebut dari mana, sudah vaksin atau belum untuk penuntasan wabah PMK,” pungkasnya. (RZK)