Mataram (NTB Satu) – Periode kepemimpinan Zul Rohmi genap memasuki tahun ke empat, pada September 2022. Mengusung visi misa NTBGEMILANG, pasangan yg dikenal duo doktor ini, berhasil mengubah wajah NTB cukup signifikan. Mengajak masyarakat menapak langkah pertama untuk perjalanan panjang bagi NTB di masa depan.
Pasangan Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hajjah Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) di lantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada September 2018, setelah memenangkan Pilkada Gubernur NTB di tahun yang sama.
Sebagai pasangan pemimpin NTB periode 2018-2023, Zul Rohmi memulai kepemimpinannya di NTB dengan tantangan dan ujian. Rentetan gempa bumi Lombok sepanjang Juli hingga akhir tahun 2018, menimbulkan dampak yang sulit. Ratusan ribu rumah penduduk rusak, demikian juga infrastruktur sarana pendidikan, kesehatan dan perkantoran. Kantong-kantong pengungsian dan sejumlah masalah sosial bermunculan. NTB yang kesohor sebagai destinasi wisata unggulan, praktis tersungkur saat itu.
Proses recovery pasca bencana gempa didanai pemerintah pusat. Toh, percepatan realisasi harus didorong di daerah. Zul Rohmi ditengah fokus pada visi misi pembangunannya, tetap berhasil mengawal proses recovery dengan kolaborasi yang baik bersama unsur Forkompinda, TNI dan Polri. Tahapan recovery pasca gempa, rehabilitasi dan rekonstruksi akhirnya tuntas tepat dua tahun pasca gempa.
Pasca gempa bumi 2018, tantangan dan ujian kembali datang, ketika pandemi covid19 melanda hampir seluruh belahan dunia. NTB merasakan dampak sulitnya sejak awal 2020. Namun, dampak ekonomi bisa di minimalisir. Zul Rohmi dengan kebijakannya menyalurkan JPS Gemilang, program bantuan yang menyokong masyarakat ekonomi bawah dan menengah, untuk meringankan beban melewati masa pandemi.
Bencana gempa bumi dan pandemi covid19 adalah tantangan dan ujian, yang justru menguatkan karakter NTB sebagai buah daerah kecil di timur Nusantara.
Dan keberhasilan Zul Rohmi menangani tantangan itu semacam dengan visi revolusioner yang penuh terobosan dan inovasi. Duet kepemimpinan ini mengubah orientasi pembangunan, di saat yang sama bergulat dengan perubahan global dengan segenap dinamika masyarakatnya. (r/*)