Mataram (NTB Satu) – Ribuan mahasiswa berunjuk rasa di Kantor DPRD NTB menolak kenaikan harga BBM pada Selasa, 6 September 2022. Selama unjuk rasa, beberapa kali terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan polisi. Akibatnya, dua mahasiswa Universitas Mataram mengalami bocor di kepala, diduga terkena serangan polisi menggunakan tongkat.
“Kami di depan, dipukul polisi pakai tongkat,” ujar salah satu korban bernama Denis Ihwan saat diberikan penanganan oleh tim medis.
Selain Denis, ada pula satu korban yang diamankan ke mobil ambulans karena terlebih dahulu mengalami hal serupa, bahkan lebih parah. Menurut salah satu anggota tim medis, Ical mengatakan pendarahan di kepala korban yang pertama cukup serius dan sulit dihentikan.
“Lama pendarahannya, darahnya sampai sini (menunjuk tangan). Penanganannya juga serius, sekarang sedang dijahit,” tutur Ical.
Selain adanya dugaan tindakan represif, seorang polisi juga terlihat melakukan intimidasi verbal kepada orator dan bahkan kepada sopir yang sedang manuver membawa orator.
“Provokatif semua yang di atas ini. Kamu juga berhenti, berhenti!” Ucap keras polisi tersebut sambil mengarahkan jari telunjuk kepada sopir yang tidak tahu apa-apa mengenai aksi.
Akibat aksi demonstrasi itu, satu gerbang Kantor DPRD NTB jatuh diamuk massa. Begitupun dengan umbul-umbul dan bunga-bunga taman yang mengalami kerusakan karena terinjak massa. (RZK)