Mataram (NTB Satu) – Ratusan demonstran Aliansi Rakyat NTB Menggugat dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Mataram, Kamis, 1 September 2022 atau sehari setelah HUT ke-29 Kota Mataram. Unjuk rasa itu untuk mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram segera mengatasi berbagai persoalan di Kota Mataram.
Demonstran meminta Pemkot mengatasi persoalan kemiskinan, pengangguran, fenomena anak jalanan dan pengemis yang masih marak di Kota Mataram. Selain itu, ada juga tuntunan lain yang cukup mendesak, seperti penyelesaian alih fungsi lahan, perbaikan tata ruang, penggusuran rumah warga di Pondok Perasi, hingga penegasan regulasi dalam pemberian upah pegawai yang layak.
“Kami ingin tuntutan permasalahan itu untuk segera diselesaikan,” tegas Ketua BEM Unram, Yudhistira yang saat itu melakukan orasi.
Sekitar satu jam melakukan orasi, massa aksi ditemui oleh Wakil Asisten I Setda Kota Mataram, L Martawang. Di depan massa aksi, Martawang memaparkan kinerja yang telah dilakukan Pemkot Mataram untuk mengatasi berbagai hal yang menjadi tuntutan tersebut.
“Adik-adik sekalian, dalam hal ini kita satu frekuensi. Saat ini Kota Mataram sudah mampu menekan angka kemiskinan di bawah dua digit. Wali Kota Mataram juga membuat kebijakan untuk mengurangi beban pengeluaran bagi masyarakat miskin, seperti pembebasan biaya berobat (universal health coverage), biaya pendidikan lalu menciptakan lapangan pekerjaan,” terang Martawang di hadapan demonstran.
Diakui Martawang, semua permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan dengan satu langkah saja, melainkan dengan berbagai tahapan.
Setelah dilakukannya dialog, dilanjutkan dengan penandatanganan tuntutan oleh perwakilan demonstran dan Martawang selaku perwakilan pemerintah. Setelah itu, para demonstran pun berangsur bubar. (RZK)