Kota Mataram

SMPN 14 Mataram Kekurangan Ruang Kelas, Siswa Terpaksa Belajar di Selasar

Mataram (NTB Satu) – SMPN 14 Mataram kekurangan ruang kelas akibat sebagian ruang kelas dipinjam oleh SDN Model Mataram. Kondisi itu mengakibatkan sebagian siswa SMPN 14 Mataram terpaksa belajar di selasar sekolah.

Kendala belajar itu bermula sejak gedung belajar SMPN Mataram dibagi dengan SDN Model oleh Pemkot Mataram pada 2016 lalu. Akibatnya, dari 24 rombongan belajar, 5 rombongan kelas harus bergiliran belajar di selasa kelas setiap minggunya.

IKLAN

Berdasarkan pantauan NTB Satu pada Kamis, 11 Agustus 2022, para guru terlihat kesulitan mengatur para siswa saat belajar, karena tidak ada batasan areal belajar yang pasti. Untuk bisa menulis dengan nyaman, para siswa harus menelungkupkan badan di atas karpet yang berdebu. Akibatnya, banyak siswa dengan nyamannya hanya tertidur saat guru mereka menjelaskan.

Guru pun cukup sulit mengarahkan siswa, karena memang tidak ada meja tulis khusus yang tersedia agar siswa nyaman menulis saat duduk di atas karpet maupun lantai. Terlebih saat hujan, kegiatan belajar sama sekali tidak bisa dilaksanakan, karena air dapat mengalir dengan bebas ke areal belajar. Belum lagi ketika hujan suara air menerpa atap yang terbuat dari baja ringan memunculkan suara bising.

“Ya kondisinya begini, sulit untuk kondusif,” ujar salah satu guru yang saat itu sedang mengajar.

Para siswa yang saat itu sedang menulis mengaku, bahwa kerap kali sakit punggung akibat terlalu lama menulis sambil bersila. Spabila mengubah posisi menjadi telungkup, mereka merasa selalu mengantuk dan ingin istirahat.

IKLAN

“Lebih enak di kelas, ndak kotor, ada meja,” ujar para siswa kelas 8 SMPN 14 Mataram beramai-ramai.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, S.Pd., mangatakan, saat ini sedang mengusahakan jalan keluar untuk kedua sekolah tersebut.

“Kami juga kasihan dengan teman-teman di SMPN 14 Mataram. Memang saat ini sedang kita usahakan, Asisten II (Pemkot Mataram) sudah membicarakan tempat belajar bagi SDN Model itu dengan UT (Universitas Terbuka), tinggal menunggu keputusan resmi dari UT supaya SDN Model dipindah ke sana,” tutur Yusuf. (RZK)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button