Mataram (NTB Satu) – Sejumlah warga yang berasal dari tiga dusun di Lombok Utara menanam pohon pisang di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan Dusun Murjemeneng Desa Sokong dengan Dusun Onggong Desa Teniga Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Senin 18 Juli 2022.
Aksi yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Murjemeneng, Dusun Murnangga dan Dusun Batu Emping itu, merupakan bentuk kekecewaan dari masyarakat lantaran adanya penggusuran jalan, namun tidak dilakukan pengaspalan yang mengakibatkan banyak tanaman dan pipa air bersih yang menjadi rusak.
“Ini bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah, lantaran akibat penggusuran itu tanaman kami banyak rusak dan pipa air bersih juga mulai tidak normal,” kata salah seorang warga.
Selain itu, masyarakat juga mempertanyakan pemindahan pengerjaan jalan sepanjang 300 meter yang dilakukan sementara jalan yang sudah digusur tidak diaspal.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lombok Utara, Artadi yang tiba di lokasi pemblokiran jalan melakukan mediasi dengan masyarakat. Artadi menyampaikan bahwa jalan tersebut merupakan program jalan lingkar selatan Kabupaten Lombok Utara, yang sumber anggarannya berasal dari DAK PU Pusat dengan besaran anggaran 6,157 miliar dengan panjang 2,8 KM.
Menanggapi keluhan masyarakat, Kabid Bina Marga PU Kabupaten Lombok Utara, Bamang Gunawan, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan, alasan penggusuran jalan adalah untuk memudahkan distribusi material pengerjaan jalan lingkar selatan dan pengerjaan jalan 300 meter tersebut.
“Hal itu sebagai pemancing supaya anggaran dari pusat dapat dicairkan. Sedangkan terkait banyakya pipa air bersih yang rusak akan dilakukan penggantian,” terangnya.
Menindaklanjuti aksi warga tersebut, rencananya akan dilakukan pertemuan lanjutan yang difasilitasi oleh Komisi III DPRD KLU, bersama instansi terkait dan perwakilan masyarakat di Kantor DPRD KLU. (MIL)