Lombok Barat (NTB Satu) -Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB bertempat di Hotel Jayakarta, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Senin (3/07).
Rakerda yang bertajuk “NTB Gemilang, Indonesia Maju” itu Bang Zul sapaan akrab Gubernur menyebutkan, organisasi kepemudaan seperti KNPI ini memiliki sejarah yang panjang. Biasanya dulu yang masuk pengurus DPD KNPI ini adalah orang-orang yang teruji setelah menjadi pimpinan organisasi kepemudaan sebelumnya.
“Ketika mereka menjadi ketua HMI, Ketua Pemuda Muhammadiyah, dan lain sebagainya kemudian pengalamannya disatukan dalam wadah yang namanya KNPI,” jelas Bang Zul.
Menurutnya, KNPI ini adalah kawah candradimuka dari pemimpin-pemimpin masa depan. Namun kata Bang Zul itu dulu, sekarang setting dunia itu berbeda.
“Harapan saya jangan sampai di KNPI ini menjadi tempat berkumpulnya mantan-mantan ketua yang sudah tidak lagi produktif, jadi harus direvitalisasi karena dunia sudah berbeda,” ujarnya.
Sisi lain, Bang Zul senang hadir pada Rakerda DPD KNPI. Sehingga diharapkan agar jangan membuat program yang menghadirkan diskusi tetapi buatlah program-program yang menjadi refleksi supaya potensi besar yang dimiliki NTB ada alirannya.
“Mudah-mudahan, dimasa yang akan datang sinergi dan kalaborasi saya sebagai Gubernur, dan sebagai senior teman- teman akan terus saling berkomunikasi dan bekerjasama,” tutupnya.
Sementara itu Ketua DPD KNPI NTB, Taufik Hidayat menyampaikan bahwasanya dua event internasional di NTB telah sukses digelar oleh provinsi yang kecil yang tidak mungkin jadi representasi bagi Indonesia.
“Walaupun kecil, kita memiliki tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu kita memiliki Gubernur yang hebat sehingga Event internasional MotoGP dan MXGP Samota Sumbawa bisa digelar,” sanjungnya.
Disebutkan Taufik, ekonomi kreatif kian meningkat mengingat era teknologi makin berkembang. Karenanya DPD KNPI NTB mendorong peningkatan ekonomi digital dalam rangka mengikuti standarisasi event internasional MotoGP dan MXGP.
“Mengingat MotoGP masih akan digelar 9 tahun lagi harus disiapkan dari sekarang kalau tidak anak-anak muda ini, para pelaku UMKM tidak mengikuti standarisasi maka akan sulit bersaing di kancah internasional,” pungkasnya. (*)