Mataram (NTB Satu) – Ahmad Nur Aulia menjabat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB setelah dilantik pada Jumat, 10 Juni 2022 menggantikan Khairul Akbar. Ia langsung dihadapkan masalah rabies pada anjing dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi.
Penyakit anjing rabies atau anjing gila di Pulau Sumbawa saat ini menjadi kekhawatiran banyak pihak karena ditakutkan menyerang penonton saat perhelatan Motocross Grand Prix atau MXGP di Samota, Kabupaten Sumbawa. Untuk mengantisipasi kemungkinan itu, Disnakeswan NTB membentuk Kader Siaga Rabies (Kasira) yang melibatkan Kepala Desa, Babinsa, dan tokoh pemuda setempat yang didampingi oleh dokter hewan.
Tugas yang dilakukan Kasira antara lain pengurangan jumlah peternak anjing, melakukan penangkapan dengan metode obat bius, serta melakukan vaksinasi massal pada anjing agar penyelenggaraan MXGP dapat berjalan lancar dan aman.
Selain itu, ia harus berurusan dengan merebaknya kasus PMK di Lombok hingga ditetapkan sebagai zona merah kasus PMK. Sebagai usaha pengendalian, pihaknya akan menunjuk otoritas veteriner atau segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan gugus pembantu.
“Mungkin yang penting itu kita harus menunjuk otoritas veteriner, yang syaratnya adalah dokter hewan yang akan memimpin penanganan kasus ini di lapangan. Yang kedua, ada tim gugus tugas yang akan membantu otoritas veteriner di aspek-aspek yang lain,” tutur Ahmad, Senin, 13 Juni 2022.
Selain itu, juga dengan membagikan ribuan antibiotik hewan kepada peternak, dan membatasi lalu lintas ternak ke luar Pulau Lombok.
“Nanti kami akan datangkan 2.000 antibiotik dan obat-obatan lainnya untuk dibagikan kepada peternak. Soal lalu lintas ternak, kami batasi hewan ternak yang ada di Lombok tidak boleh keluar ke daerah lain, kalau datang ke Lombok boleh, tapi harus berasal dari daerah bebas PMK,” imbuhnya.
Data terbaru pada Minggu, 12 Juni 2022, jumlah ternak yang sudah terinfeksi PMK sebanyak 26.120 ekor, yang terdiri dari sapi, kerbau, dan kambing. Sedangkan total jumlah sapi yang ada di Lombok sebanyak 565.365 ekor, kerbau 32.808 ekor, kambing 289.162 ekor, kuda 7.653 ekor, babi 51.761 ekor, dan domba 11.455 ekor. (RZK)