Lombok Tengah

Tingkatkan Kegiatan Literasi, Tastura Mengajar dan Komunitas Akarpohon Gelar “Perayaan Buku”

Lombok Tengah (NTB Satu) – Tastura Mengajar menggandeng Komunitas Akarpohon menggelar acara Perayaan Buku Bedil Penebusan karya Kiki Sulistyo di Tunas Kopi, Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu, 11 Juni 2022. Acara ini digelar untuk meningkatkan kegiatan literasi di Kabupaten Lombok Tengah.

Ketua Tastura Mengajar, Lalu Muhammad Gitan Prahana mengatakan, dirinya merasa cukup gelisah ketika melihat minat baca di NTB cukup rendah, termasuk di Lombok Tengah. Data mengenai minat baca yang rendah, dapat diakses di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB. Melalui acara Perayaan Buku diharapkan dapat membuat giat literasi di Lombok Tengah mengalami pertumbuhan.

“Diskusi buku jadi kegiatan rutin di Lombok Tengah. Kegiatan di Tunas Kopi, merupakan kegiatan kedelapan yang pernah dibuat di Lombok Tengah,” ungkap Gitan, ditemui NTB Satu saat acara Perayaan Buku Bedil Penebusan karya Kiki Sulistyo.

Dengan minat baca di NTB yang relatif rendah, maka kegiatan seperti Perayaan Buku harus terus dilakukan. Selain Perayaan Buku, pegiat literasi dinilai perlu untuk menyiapkan berbacai rencana demi menggairahkan minat baca.

“Tidak banyak yang tertarik. Namun, kami tetap berharap agar kegiatan yang telah dilaksanakan dapat berarti bagi masyarakat,” ujar Gitan.

Di Lombok Tengah, memang terdapat berbagai komunitas literasi. Tastura Mengajar membuka peluang agar berbagai komunitas literasi di Lombok Tengah tergerak untuk membuat kegiatan kolektif, baik berkarya bersama atau pun sekadar membuat acara.

“Komunitas Akarpohon cukup populer di Pulau Lombok. Maka, kami memutuskan untuk berkolaborasi kemudian membuat acara diskusi buku. Diskusi buku di Lombok Tengah sangat minim,” terang Gitan.

Tastura Mengajar dan Komunitas Akarpohon sepakat untuk membedah buku Bedil Penebusan karya Kiki Sulistyo dan diterbitkan oleh Marjin Kiri. Tidak terdapat alasan khusus dalam pemilihan buku Bedil Penebusan.

Melalui acara Perayaan Buku, penulis diberikan wadah untuk membicarakan dan mendiskusikan buku yang ditulis. Sebagai informasi, pada 2021 lalu, buku Bedil Penebusan meraih nominasi karya prosa terbaik versi Majalah Tempo.

“Buku Bedil Penebusan dipilih secara acak saja. Kami ingin memberikan apresiasi bagi para penulis,” papar Gitan.

Tastura Mengajar merupakan lembaga swadaya masyarakat yang fokus menangani isu-isu pendidikan masyarakat pedalaman. Sedangkan, Komunitas Akarpohon adalah komunitas non-sanggar yang berfokus pada proyek penerbitan buku, diskusi, dan kelas menulis.

Ke depannya, Tastura Mengajar bakal tetap fokus untuk mengabdikan diri pada masyarakat, terutama masyarakat pedalaman.

“Semoga diskusi buku makin banyak, minat baca tinggi, serta gairah literasi di Lombok Tengah berkembang,” pungkas Gitan. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button