Mataram (NTB Satu) – Kelompok musik asal Pulau Lombok, Isvara menggelar konser showcase mini album perdana mereka berjudul Kelana di salah satu kafe di Mataram, Sabtu, 4 Juni 2022 malam. Konser ini diniatkan untuk memperkenalkan Isvara pada jagat musik Pulau Lombok.
Gitaris dan penulis lirik Isvara, Gerha Almira Latifa mengatakan, belantara musik di Pulau Lombok makin beragam. Keragaman tersebut ditandai dari banyak kelompok dan proyek solo musik yang bermunculan di Pulau Lombok.
“Sekarang sudah banyak musisi muncul, bahkan melakukan tur. Acara yang kami gelar sebenarnya punya tujuan untuk memperkenalkan Isvara pada masyarakat,” ungkap Gerha, setelah acara konser mini album Kelana.
Pemilihan kedai kopi yang terletak di jantung Kota Mataram sebagai lokasi konser mini album Kelana ini agar mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, cuaca yang terkadang tidak menentu disebut turut mempengaruhi pemilihan tempat. Ke depannya, Isvara berencana melakukan tur di berbagai lokasi di Pulau Lombok.
“Namun, tentu saja kami harus membereskan sejumlah permasalahan agar tur dapat berjalan dengan baik. Yang jelas, kami akan kembali menciptakan lagu-lagu baru,” ujar Gerha.
Tidak ingin terpenjara dalam satu genre tertentu, membuat Isvara bakal terus melakukan eksplorasi musik dan bunyi. Namun, Gerha mengakui, unsur jazz dan funk memang kerap muncul dalam mini album Kelana.
“Sejak awal dibentuk memang tidak mau fokus ke satu genre tertentu. Kalau lirik, memang berasal dari segala yang pernah dialami, didengar, dan dilihat,” terang Gerha.
Isvara terdiri dari, Gerha Almira Latifa pada gitar dan penulis lirik, Kiky Kirana pada vokal, dan Oktaviary pada piano. Isvara merilis mini album kelana secara digital di berbagai platform pada 12 Maret 2022.
Sementara itu, vokalis Isvara, Kiky Kirana mengatakan, lirik-lirik Isvara banyak berbicara perihal aneka permasalahan kehidupan sosial. Aneka permasalahan tersebut, disebutkan telah menjadi masalah zaman generasi masa kini.
“Lirik-lirik Isvara cenderung rumit. Tapi, situasi yang ada di dalam lirik-lirik yang ditulis Gerha punya korelasi dengan hidup saya, jadi cukup mudah untuk dinyanyikan,” kata Kiky.
Mini album kelana berisi lima nomor lagu yaitu Maya, Ringkih, Kala, Katakan, dan Musim. Di antara seluruh lagu tersebut, Maya disebut paling banyak menghabiskan waktu dalam proses pengerjaannya.
“Tapi, Ringkih adalah lagu yang paling membekas. Sebab, ketika pertama kali mendengarkan, saya menangis,” cerita Kiki.
Isvara berharap agar pesan yang terdapat pada mini album Kelana dapat tersampaikan kepada para pendengar. (GSR)