Mataram (NTB Satu) – Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2022 atau awal tahun, terhitung sebanyak 34 bencana alam terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari jumlah tersebut, bencana yang paling sering terjadi yaitu banjir atau banjir bandang sebanyak 19 kejadian, dan banjir rob satu kejadian. Puting beliung sebanyak delapan kejadian, dan tanah longsor enam kejadian.
Akibat bencana tersebut, 11.831 jiwa terkena dampak, dengan rincian 2 luka-luka dan 1 orang meninggal. Ada pula rumah rusak yang disebabkan oleh bencana tersebut sebanyak 309 unit.
“Dengan rincian 34 rusak berat, 118 rusak sedang, dan 157 rusak ringan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB, Sahdan, Kamis, 2 Juni 2022.
Selain itu, ada beberapa fasilitas umum yang juga terkena dampak dari deretan bencana tersebut. Seperti fasilitas pendidikan, jembatan, titik jalan, saluran irigasi, dan titik tanggul.
“Selain itu, kejadian ini juga merusak 1 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas ibadah, 12 unit jembatan, 8 titik jalan, dan 10 titik tanggul,” imbuh Sahdan.
Kabupaten Sumbawa menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana, yakni enam kali banjir bandang dan dua kali tanah longsor. Kemudian Kabupaten Lombok Utara dengan satu kali banjir, satu kali tanah longsor, dua kali banjir bandang, dan satu kali banjir rob; lalu Kabupaten Dompu dengan satu kali tanah longsor dan tiga kali puting beliung; Kabupaten Lombok Tengah tiga kali banjir dan satu kali puting beliung; Kabupaten Lombok Barat dua kali banjir dan satu kali tanah longsor; Kabupaten Bima satu kali banjir, satu kali puting beliung, dan satu kali banjir bandang; Kota Bima dua kali puting beliung dan satu kali banjir bandang; Kota Mataram satu kali banjir dan satu kali puting beliung; Kabupaten Lombok Timur dengan satu kali tanah longsor; dan Kabupaten Sumbawa Barat dengan satu kali banjir. (RZK)