Mataram (NTB Satu) – PT Sumbawa Timur Mining (STM) mengumumkan hasil temuan potensi sumber daya mineral Onto di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 21 April 2022. Diperkirakan di lokasi proyek tersebut mengandung “harta karun” lebih dari 2 miliar ton tembaga-emas.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum, operasi di wilayah tersebut masih dalam tahap eksplorasi.
“Mereka (PT STM) eksplorasi sejak 2010 dan kemungkinan sampai 2026. Karena itu eksploitasi paling cepat 2026,” ujar Rum pada Sabtu, 23 April 2022.
Lamanya proses eksplorasi tersebut, diungkapkan Rum, karena perlunya merapikan konstruksi untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan. Selain itu, tantangan teknis harus diatasi sebagai bagian dari tahapan studi kelayakan guna memastikan potensi sumber daya mineral Onto dan Proyek Hu’u dapat dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan bawah tanah.
Karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk memahami keseluruhan proses, dan tidak hanya menginginkan sesuatu secara instan.
“Kita semua, termasuk masyarakat harus memahami kondisi ini, bahwa STM belum memproduksi. Tetapi kadang kita tidak sabaran, maunya instan ada di depan mata kita,” keluhnya.
Ia menangkap, betapa besarnya keseriusan dari pihak STM. Semenjak melakukan eksplorasi, STM sudah menghabiskan dana triliunan rupiah. Ditambah lagi, pihak STM diakui tetap memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat meskipun belum menghasilkan apapun.
Selain itu, imbuh Rum, daerah sangat membutuhkan investasi demi kemajuan daerah dan kemakmuran masyarakat. “Tambang itu kira-kira sepuluh kali lebih besar dari Newmont, makanya harus didukung. Kalau tidak ada investasi tidak ada pertumbuhan ekonomi, tidak ada PAD. Selain itu juga bisa menyerap tenaga kerja lokal,” imbuh Rum.
Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya yang ditandatangani pemerintah pada 19 Februari 1998. Saham STM secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. sebesar 80%, melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya 20% dimiliki oleh PT Antam Tbk.
Hingga saat ini, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor dengan kedalaman mencapai 115.591 meter di dalam KK Proyek Hu’u. (RZK)