Lombok TengahPendidikan

Sosok Olla, Mahasiswi Asal Lombok Tengah yang Lolos Pendidikan di Amerika Serikat

Lombok Tengah (NTB Satu) – Maula Hidayatul Atqia, perempuan asal Desa Jango, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah berhasil lolos SUSI Student Leaders on Religious Pluralism 2022 yang dihelat Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk Indonesia di Temple University, Pensylvania, Philadelphia, Amerika Serikat pada 18 Juni sampai dengan 20 Juli 2022. Olla, sapaan akrabnya, berkuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi (prodi) Bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Wathan.

Olla berhasil lolos pendidikan jangka pendek tersebut di Amerika Serikat setelah melewati berbagai rintangan yang cukup sulit. Awalnya, ia harus mengikuti seleksi tahapan pertama di Universitas Nahdlatul Wathan dan bersaing dengan 25 mahasiswa lainnya. Proses seleksi tersebut, meloloskan dua nama, Olla bersama satu mahasiswa lainnya.

Setelah itu, Olla melaju ke proses seleksi tahapan dua, diseleksi langsung Kedubes Amerika Serikat dan bersaing dengan sejumlah mahasiswa dari berbagai penjuru di Indonesia. Akhirnya, Olla bersama empat mahasiswa lainnya, berhasil lolos seleksi tahapan akhir dan dipastikan berangkat menuju Negeri Paman Sam tersebut.

“Proses seleksi itu, rasanya seperti proses verifikasi berkas-berkas untuk ambil beasiswa pada umumnya. Soalnya, kami perlu menyiapkan CV, esai, dan lain sebagainya. Yang paling deg-degan itu, ketika diwawancara oleh pihak Kedubes Amerika. Setelah itu, cuma saya sendiri yang lolos dari NTB,” cerita dari Olla dihubungi NTB Satu, Senin, 4 April 2022.

Pada program pendidikan jangka pendek tersebut, nantinya Olla bakal melakukan studi akademik meliputi presentasi, diskusi, serta seminar, fokus membahas kebebasan beragama. Karena program tersebut bertaraf internasional serta mahasiswa asal NTB yang lolos hanyalah dirinya, Olla tentu menanggung beban cukup berat.

“Untuk persiapan, aku sudah menyiapkan berbagai referensi buku bacaan tentang kebebasan beragama, sesuai dengan tema program itu. Selain itu, setelah selesai salat wajib, tiga kali sehari, aku bakal menyempatkan diri untuk baca buku grammar minimal 50 lembar per sekali duduk dan melatih hafalan vocabulary,” ungkap perempuan yang sempat ingin berkuliah mengambil Prodi Ekonomi dan Bisnis ini.

Pada umumnya, salah satu syarat kelulusan program pendidikan jangka pendek di luar negeri adalah memiliki nilai tinggi dalam tes khusus Toefl dan IELTS. Namun, program yang diambil Olla, tidak menentukan syarat tes khusus tersebut. Penilaian Kedubes Amerika Serikat murni dari wawasan personal, meliputi aspek lingkungan serta keagamaan.

Berangkat menuju Amerika Serikat, Olla paling mengkhawatirkan cara ia menghadapi kebudayaan yang sangat berbeda jauh dari kampung halamannya.

“Jangan pernah takut bermimpi. Mulailah tulis mimpi hingga satu, dua, tiga tahun ke depan. Jangan pernah takut mencoba, karena meskipun klise, nyatanya kesempatan memang tidak datang dua kali,” pesan Olla. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button