MotoGP

MotoGP Sudah Berlalu, Namun Kenapa Okupansi Hotel Masih Tinggi?

Mataram (NTB Satu) – Event MotoGP yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret lalu menjadi magnet positif bagi berbagai industri pariwisata di NTB, salah satunya di sektor perhotelan. Di Kota Mataram, pada saat perhelatan MotoGP, okupansi hotel yang tergabung dalam Asosiasi Hotel Mataram (AHM) mencapai 100 persen, bahkan sehari sebelum dan sesudah perhelatan.

“Huniannya itu bisa dikatakan 100 persen, periodenya dari tanggal 17 sampai 21. Tapi memang dari tanggal 15 sudah ada peningkatan sekitar 80 persen, itu diluar dugaan kami,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram, Yono Sulistyo Kamis, 24 Maret 2022.

Padahal, pada periode normal di bulan – bulan sebelumnya, okupansi hotel di Mataram berkisar di angka 43 persen.

IKLAN

“Bulan Februari, itu biasanya okupansinya sekitar 43 persen, ya MotoGP ini magnetlah buat kami,” imbuh Yono.

Meskipun perhelatan MotoGP sudah empat hari berlalu, namun okupansi hotel di Kota Mataram masih cukup tinggi, yakni sekitar 80 persen.

Penyebabnya, menurut Yono, karena harga yang terjangkau dan target marketnya adalah kegiatan bisnis.

IKLAN

“Sampai saat ini (24/3), okupansi di Kota Mataram masih cukup bagus, sekitar 80 persen. Karena kita marketnya tidak pernah mati, yaitu MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan bisnis. Kalau untuk vacation masih belum banyak bergerak,” ujarnya kepada NTBSatu.com.

Sebagai ketua asosiasi, ia menekankan kepada anggotanya agar mampu membangun kepercayaan kepada tamu yang datang. Selain itu, ia juga mendukung kebijakan pemerintah mengenai harga ambang batas kamar menjelang MotoGP. Karena menurutnya, moment MotoGP tersebut berpotensi disalah gunakan oleh oknum yang hanya memikirkan keuntungan sesaat, sehingga event diselenggarakan di daerah sendiri, namun pengunjung malah menginap diluar daerah karena tingginya harga kamar.

“Kami mendukung yang mengatur harga ambang batas, pemerintah harus hadir di situ, apalagi ada isu akomodasi di NTB mahal. Yang harus menjadi perhatian, ya para broker kamar. Kalau kita tidak cerdas, tamu itu cenderung akan tinggal di luar Lombok, jadi kita harus pandai-pandai, jangan sampai peluang ini diambil oleh daerah luar sedangkan kamar kita belum full,” tegasnya

Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, hotel di Kota Mataram juga menyediakan produk dari UMKM lokal untuk dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung hotel. (RZK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button