MotoGP

Pembalap dan Kru MotoGP Jalani Sistem “Bubble”, Begini Cara Penerapannya

Mataram (NTB Satu) – Pemerintah menerapkan sistem bubble atau gelembung keamanan bagi pembalap dan kru MotoGP Mandalika sejak tiba dari luar negeri . Sistem bubble ini merupakan metode yang bagus di tengah penyebaran Covid-19, khususnya varian baru Omicron di dunia.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB H. Lalu Herman Mahaputra mengatakan, pada penerapan sistem bubble ini, para pembalap dan kru begitu tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, kru dan pembalap akan menjalani swab.

Setelah diswab akan dipisahkan mana kru dan pembalap yang hasilnya positif dan negatif. Bagi pembalap yang positif akan dikarantina di Hotel Poltekpar Lombok saat MotoGP, sementara tes pramusim pembalap akan dikarantina di Grha Gemilang RSUP NTB.

‘’Kapasitas di Grha Mandalika ada 30 an dan bisa ditambah nanti. Sementara bagi kru yang lain bisa disiapkan di Mawun dan kami izin pada Bapak Gubernur menggunakan Aula Poltekkes. Kemudian kita bisa menggunakan Asrama Haji,’’ kata dokter Jack, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi Jumat, 4 Februari 2022.

Sementara bagi kru atau pembalap yang hasilnya negatif akan dibawa ke masing-masing hotel yang sudah ditentukan. Selama di hotel, para pembalap dan kru MotoGP akan dilakukan pengawasan dengan melibatkan tenaga kesehatan, baik yang ada di RSUD Provinsi NTB maupun tenaga kesehatan di Lombok Tengah.

‘’Di Loteng ada 29 Puskesmas yang dilibatkan. Sehingga sistem bubble sangat terkunci. Masuk, ya ndak boleh keluar,’’ tegasnya.

IKLAN

Ditambahkannya, sebaran hotel yang menjadi lokasi karantina kru dan pembalap saat tes pramusim ada 25 unit. Dalam hal ini, 24 hotel ada di Kawasan Mandalika dan 1 hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat. Pihaknya juga mengharapkan pada pihak hotel tidak menjual semua kamarnya, sehingga kalau ada kru dan karyawan hotel yang positif ada tempat dilakukan isolasi.

Kepala Dinas Kesehatan NTB H. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, sistem bubble adalah sistem yang memisahkan seseorang yang memiliki risiko terpapar Covid-19, baik dari riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas dengan masyarakat umum dan disertai pembatasan interaksi hanya pada orang di dalam satu area kegiatan.

Untuk itu, ujarnya, pada pembalap dan kru MotoGP yang akan melakukan tes pramusim, kegiatan mereka dibatasi dan diawasi Tim Satgas. Nantinya, begitu mereka tiba di bandara, mereka akan langsung di-swab dan mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan.

Menurutnya, jika para pembalap dan kru MotoGP 5 hari berada di sirkuit, itu artinya 3 kali dilakukan pemeriksaan PCR. Pemeriksaan dilakukan saat datang, tengah dan mau pulang.

Jika hasil PCR sudah negatif, kru dan pembalap bisa mengakses sirkuit. Setelah selesai di sirkuit, ada kegiatan tetap menggunakan prokes. Kemudian mereka akan kembali ke hotel tempat menginap yang ditunjuk. Mereka kemudian akan beraktivitas di hotel dan berada dalam satu bubble. Nanti di hotel ini, ada petugas yang mengawasi dan kalau ada keluhan mereka akan segera ditangani.

Jika ada kru atau pembalap yang hasil tesnya positif, maka harus dikeluarkan dari bubble dan dirawat di Grha Gemilang RSUP NTB untuk mendapat penanganan lebih intensif. (ZSF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button