Abu Dhabi (NTB Satu) – Kesuksesan Indonesia, khususnya NTB dalam menggelar ajang balap World Superbike (WSBK) dan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Pertamina Mandalika International Street Circuit terbukti mampu mengangkat “Branding Country” Indonesia di mata dunia internasional.
Setelah dipastikan Tahun 2022 nanti akan digelar kembali WSBK dan IATC, NTB juga akan menyelenggarakan balap yang lebih bergengsi yakni balap Motor MotoGP dan balap Motor Cross dunia, MXGP.
Tidak sampai disitu, pihak Formula One turut mengapresiasi keberhasilan event WSBK dan berharap motoGP Maret 2022 sukses. Sehingga balap Mobil Jet darat itu sedang diperjuangkan untuk bisa digelar di NTB.
“Kesuksesan gelaran WSBK Mandalika November lalu menunjukkan kesiapan daerah NTB menjadi tuan rumah untuk event-event bertaraf internasional. Hal ini juga menjadi portofolio bagi NTB yang mengangkat citra daerah dan Indonesia pada kancah dunia” jelas Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah yang diwakili Kadis PUPR Provinsi NTB, Ir. Ridwansyah saat diundang Stefano Domenicali, President and CEO of Formula 1 di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi, Jumat 10 Desember 2022.
Menurut Ridwansyah, keberhasilan penyelenggaraan motoGP 2022 nanti adalah tantangan dan sekaligus membuka peluang bagi NTB menjadi tuan rumah penyelenggaraan F1 mengingat sirkuit sepanjang 4,3 km ini telah memiliki sejumlah fasilitas yang sangat memadai untuk menjadi tuan rumah kompetisi balap mobil bergengsi tersebut.
Beberapa syarat penting yang harus disiapkan untuk menyambut even otomotif terbesar itu.
Antara lain akomodasi dengan jumlah kamar hotel berbintang minimal 3.000 kamar, saat ini sudah terbangun 3 hotel dan vila eksklusif (800 kamar) di sekitar Mandalika.
Selain itu dibutuhkan infrastruktur transportasi yang memadai seperti jalan dan fasilitas keselamatannya, ‘landacape’ serta dukungan logistik.
Syarat lain, Ridwansyah yang dalam bersama Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menambahkan, ada beberapa persyaratan teknis lain seperti ‘automatic signaling system’ untuk Marshall
Penambahan 26.000 ban bekas dari Kementrian industri. Sementara yang tersedia saat ini sekitar 14.000. Dibutuhkan juga pelebaran ‘pit garage’ dengan penggabungan garasi yang ada sekarang dan beberapa peningkatan lain di fasilitas pendukung sirkuit.
“Pihak F1 sangat antusias , namun kepastian kapan F1 dipastikan digelar tergantung pada hasil evaluasi kelayakan oleh tim F1. Akan ada First Evaluation, kemudian direspon dengan proposal resmi dari penyelenggara (MGPA dan ITDC), dilanjutkan negosiasi dan kesepakatan akhir,” ujar mantan Kepala Bappeda NTB tersebut.
Ditambahkan Ridwansyah, pengalaman ITDC saat membawa MotoGP dan WSBK butuh waktu sekitar 2 tahun. Sehingga prediksi waktu yang ideal untuk Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah F1 adalah awal 2024.
“Karena skala F1 yang jauh lebih rumit daripada MotoGP, apalagi WSBK, pihak ITDC perlu mendapatkan arahan dan persetujuan dari Presiden agar Negara bisa mendukung penuh,” terangnya.
Terakhir Kadis PUPR optimis dengan ikhtiar yang ditunaikan Gubernur NTB. Dalam waktu dekat diharapkan Gubernur NTB akan mendampingi Presiden Joko Widodo untuk bertemu Chairman Formula One dalam rangka memperkuat dukungan untuk penyenggaraan Formula One di Mandalika.
“Idealnya, undangan ‘Site Visit’ pertama kepada F1 bisa setelah MotoGP, dimana infrastruktur menuju kawasan dan fasilitas pendukung di dalam sirkuit sudah disiapkan dengan baik,” tutupnya. (HAK)