Mataram (NTB Satu) – Jajaran Polri, TNI, Kementerian Perhubungan dan unsur lain melaksanakan simulasi pengamanan menjelang event Idemetsu Asian Talent Cup (IACT) dan World Superbike (WSBK) Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Simulasi berlangsung di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Rabu, 10 November 2021.
Kegitan simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan penyelenggaraan event internasional IACT dan WSBK yang akan digelar pada 12 – 21 November mendatang.
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Pol. Moh. Iqbal, Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Sejumlah tahap simulasi yang diperagakan oleh Tim Gabungan.
Simulasi pertama diceritakan tentang armada bus di sekitar Pertamina Mandalika International Circuit mengangkut penonton menuju lokasi arena balapan. Disiapkan 104 unit armada bus sebagai instrumen antar jemput penonton di berbagai titik lokasi.
Simulasi kedua adalah adegan proses pengamanan terhadap tiga pembalap liar yang ugal-ugalan mengganggu kondusifitas di sekitar arena balapan.
Mengendalikan dua gangguan itu, Aparat dari Satuan Lalulintas langsung sigap dan berhasil menangani pembalap liar dengan mengerahkan personil lengkap. Selanjutnya pembalap tersebut diberikan pembinaan oleh Kepolisian.
Simulasi ketiga dikisahkan terjadi unjuk rasa di depan kantor ITDC oleh puluhan warga setempat. Mereka menuntut ITDC agar menyiapkan lapangan kerja bagi warga lokal.
Barisan pengamanan gabungan TNI – Polri turun menyusun barisan untuk menghalau para pengunjuk rasa tersebut. Meski berbagai tahap formasi pengamanan, tetap saja demonstran tak membubarkan diri dan justeru semakin bertambah peserta aksi tersebut.
Melihat situasi yang tidak stabil di mana para demonstran cenderung berbuat anarkis, pihak Kepolisian mengambil tindakan cepat dan tegas dengan menembakkan water canon, gas air mata, dan peluru karet ke demonstran yang sudah terprovokasi.
Setelah melalaui beberapa tahap tindakan pengamanan, akhirnya personel TNI dan Polri yang diturunkan berhasil mengamankan lokasi kejadian tanpa ada korban tewas.
Selanjutnya, beberapa tahap simulasi dilakukan seperti evakuasi para wisatawan terhadap serangan OTK (orang tak dikenal) di dalam bus pengangkutan para pengunjung.
Selain itu, sterilisasi oleh aparat Kepolisian dan TNI terhadap tindakan terorisme yang mengakibatkan beberapa ledakan bom di sejumlah titik sekitar KEK Mandalika.
Sementara Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal menjelaskan, secara teori seluruh proses persiapan yang telah dilakukan, ia percaya bisa mengamankan even tersebut secara total dengan pengerahan sekitar tiga ribu personel di lapangan.
“Secara teori kita sudah yakin dari berkali-kali kita lakukan persiapan. Insya Allah kita akan percaya diri melakukan pengamanan yang maksimal dengan tiga ribu personel dari seluruh instansi terkait akan kita turunkan,” ujarnya.
“Sebesar apapun ancamannya, kita pastikan akan persiapkan seluruh tenaga dan kekuatan untuk memebrikan rasa aman pada pengunjung,” tambah Iqbal. (DAA)