Daerah NTB

Bypass Bizam – Sirkuit Mandalika Senilai Rp 705 Miliar Siap Diresmikan Presiden

Mataram (NTB Satu) – Bypass Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), khususnya ke Sirkuit Mandalika dipastikan sudah rampung. Proyek senilai Rp705 miliar ini direncanakan diresmikan Presiden RI, Joko Widodo.

Panjang bypass diketahui 17,363 Km, menghubungkan Bandara Internasional ke destinasi super perioritas KEK Mandalika.

Jarak tempuh kedua titik yang biasanya sampai 1 jam, dapat diperpendek menjadi 15 menit.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah NTB , Reiza Setiawan,ST.,M. Sc menjelaskan, pengaspalan jalan sudah rampung  seratus persen.

Dua lajur menuju KEK Mandalika, dan dua lajur menuju Bizam. Dan dua jalur lambat berlawanan arah.

“Tinggal sedikit penyelesaian bahu jalan,” jelasnya.

 Bypass Bizam – Mandalika juga sudah dilalui warga, bahkan tidak sedikit yang membuat konten-konten di media sosial menggunakan latar jalan ini.

Reiza mengatakan, kendati demikian, secara resmi jalan ini belum dibuka hingga diresmikan oleh Presiden Jokowi.

“Di Bizam masih ditutup. Tapi separuhnya sudah dibuka ukuran satu kendaraan masuk. Karena kita tidak bisa juga melarang masyarakat menggunakan jalan ini. angkutan-angkutan untuk kebutuhan balap motor di Mandalika juga sudah melaui jalan ini,” jelas Reiza.

Sesuai rencana, mestinya jalan ini sudah diresmikan. Bersamaan dengan kunjungan Predisen Joko Widodo dari NTT baru-baru ini. bahkan sepeda motor custom yang akan digunakan presiden untuk menjajal sirkuit Mandalika juga sudah juga sampai.

“Tapi Presiden rupanya ada jadwal ke Kalimantan Utara dulu. Kemungkinan dalam waktu dekat ini. Karena Kementerian PU PR intens berkoordinasi dengan protokol Presiden. Cuma tanggalnya tidak bisa dipastikan, yang jelas sebelum balap Motor Superbike sudah diresmikan presien,” jelasn Reiza.

Reiza menambahkan, pada prinsipnya, bypass Bizam – KEK Mandalika sudah rampung dan siap digunakan menyambut penyelenggaraan World Superbike (WSBK). Tinggal, menurutnya, perlu disiapkan rest area. Dalam hal ini, Balai Jalan mengharapkan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang menyiapkannya. (HAK)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button