Mataram (NTB Satu) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Lombok Barat menyampaikan, prakiraan nusim hujan periode 2021/2022 di NTB datang lebih awal.
Ini ditandai dengan turunnya hujan berturut turut sejak beberapa hari terakhir, berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia).
BMKG memprediksi peralihan angin monsun akan terjadi pada akhir Oktober 2021 dan setelah itu Monsun Asia akan mulai aktif.
Saat ini anomali cuaca dan iklim yaitu Madden Julian Oscillation (MJO) sedang aktif di wilayah Indonesia termasuk NTB.
Kondisi ini menyebabkan beberapa hari terkahir di sebagian wilayah NTB telah terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
“Namun bukan berarti musim hujan sudah terjadi di wilayah NTB, karena prakiraan kami diakhir September dan awal Oktober nanti curah hujan akan kembali berkurang,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nuga Putrantijo saat Konferensi Pers secara virtual di Lombok Barat, Selasa (14/9).
Nuga menjelaskan bahwa umumnya Musim Hujan di NTB terjadi pada Bulan November hingga Desember.
Namun pada tahun ini disebagian wilayah NTB yaitu Kota Mataram, dan Sebagian Lombok Barat musim hujan akan datang lebih cepat yaitu di Pertengahan Bulan Oktober 2021.
“Puncak musim hujan periode ini diperkirakan akan terjadi pada Bulan Januari dan Februari 2022 dengan curah hujan pada musim hujan nanti akan sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisi biasanya untuk beberapa wilayah di NTB,” jelasnya. (red)