Daerah NTB

TKM dan UMKM NTB Diajak Atasi Kemiskinan serta Pengangguran

Mataram (NTBSatu) – Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Kendari menggelar kegiatan Peningkatan Jejaring Kapasitas Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Tahun 2024, di Hotel Lombok Plaza, tanggal 7-9 Agustus 2024.

Sebanyak 61 orang TKM dan 1 orang TKS (Tenaga Kerja Sukarela), yang berasal dari Kabupaten/Kota di NTB hadir mengikuti kegiatan tersebut. Sebelumnya, mereka telah melewati proses seleksi BPKK Kendari terlebih dahulu untuk mengikuti kegiatan ini

Strategis Pengentasan Kemiskinan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H., hadir untuk membuka sekaligus menjadi narasumber kegiatan. Dengan tujuan untuk mendorong TKM Pemula agar mampu mengembangkan usaha dan meciptakan penyerapan tenaga kerja yang lebih luas.

Aryadi dalam sambutannya menjelaskan, bahwa UMKM atau TKM adalah salah satu strategi pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Serta, mengurangi jumlah pengangguran dengan meningkatkan produktivitas masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Sehingga, menurutnya, kegiatan ini penting dalam mendukung perkembangan TKM Pemula di NTB. Mengingat, sektor informasi di NTB jauh lebih besar dari sektor formal.

IKLAN

“Jumlah tenaga kerja di sektor informal di NTB sekitar 1,8 juta. Sementara yang di sektor formal, hanya sekitar 700 ribu. Jika tidak diarahkan dengan baik, hal ini bisa menjadi masalah karena pengangguran bisa bertambah,” ujar Aryadi.

Pemerintah Harus Berinovasi

Aryadi juga menekankan, bahwa setiap tahun terdapat penambahan angkatan kerja baru sebanyak 160 hingga 200 ribu orang. Peluang kerja di NTB cukup besar, mengingat NTB adalah destinasi wisata nasional dan memiliki sektor tambang di Pulau Sumbawa. Akan tetapi, tidak semua tenaga kerja daerah memiliki keterampilan di bidang ini.

“Jika tidak ada antisipasi dengan inovasi, khawatirnya kita tidak akan mendapatkan bonus demografi seperti yang kita harapkan. Melainkan, bonus masalah. Karena itu kita harus memberikan akses dan menyiapkan SDM, agar bisa bekerja baik di sektor formal maupun informal,” tambahnya.

Untuk itu, harus ada inovasi dari pemerintah dan seluruh pihak terkait. Terutama, langkah pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di pasar kerja daerah, nasional, maupun di luar negeri.

Kesempatan Kerja di Luar Negeri

Terkait kesempatan kerja di luar negeri, NTB merupakan daerah ke-4 pengirim PMI terbanyak ke 108 negara. PMI yang bekerja di luar negeri itu tentu memiliki modal (gaji) dan pengalaman di luar negeri.

PMI dengan modal (gaji) dan pengalaman yang baik tentu sangat berpotensi untuk mengembangkan usaha mandiri di daerah. Karena itu, Aryadi menyoroti pentingnya pendampingan pelatihan wirausaha bagi para keluarga PMI dan PMI Purna.

“PMI purna ini butuh pendampingan dengan keterampilan dan latihan untuk skill wirausaha serta pelatihan manajemen usaha. Remitan yang besar harus diarahkan untuk kegiatan produktif agar mereka tidak kembali menjadi PMI,” jelas Aryadi.

Peluang Kerja di NTB

Aryadi juga mengungkapkan, saat ini NTB menjadi tujuan berbagai proyek strategis nasional. Pulau Lombok memiliki KEK Mandalika dengan core bisnis utama di sektor pariwisata. Sementara, Pulau Sumbawa memiliki core bisnis di sektor tambang.

“Keberadaan proyek strategis nasional ini tentunya akan dapat mendorong terciptanya berbagai industri turunan dan kita harus mampu mengambil peluang untuk mengisi industri-industri turunan tersebut,” ucap Aryadi.

Contohnya transportasi, kuliner, tata hias, barista, dan sebaginya. Sehingga , masyarakat daerah harus bisa menciptakan produk yang bisa mendukung dan mensuplai kebutuhan pendukung industri tersebut sepenuhnya.

“Karena itu wirausaha atau TKM ini perlu pembinaan agar dapat menghidupkan sektor ini menjadi sektor andalan yang mampu memberi kesejahteraan,” ujar Aryadi.

Ia menyampaikan, pihaknya terus mendorong peningkatan jumlah TKM, terutama yang bergerakn di sektor industri pengolahan. Dengan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, dapat meningkatkan nilai jual barang.

Sehingga, nilai jual yang lebih tinggi akan memberikan pengaruh positif pada nilai beli. Jadi, petani juga lebih untung.

Penyerahan pelakat oleh Kepala Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Kendari kepada Kadisnakertrans NTB. Foto: Dok. DIsnakertrans NTB

“Ketika ada MotoGP contohnya, itu butuh suvenir khas NTB. Hotel-hotel di Mandalika banyak membutuhkan suplai kopi, kuliner, dsb. Ini harusnya bisa terakomodir oleh UMKM, jika produknya memenuhi standar yang sesuai,” tuturnya.

Karena itu TKM atau UMKM ini, perlu mengadakan pelatihan agar memiliki kemampuan untuk membaca trend. Agar dapat membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar, mengemas dengan branding yang baik. Serta, memasarkan sesuai dengan target pasar.

Aryadi menerangkan, dalam membangun usaha harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain skill atau kompetensi kerja, komitmen atau spirit bisnis untuk sukses. Serta, modal dan jaringan pemasaran.

Menurutnya, modal di sini bisa berupa modal finansial dan modal teknologi. Sebab, oengembangan usaha harus sesuai dengan skill dan kebutuhan pasar ke depan.

“Jangan membangun usaha yang tidak sesuai dengan skill, karena akan menghasilkan produk yang tidak berkualitas. Jangan membangun usaha yang tidak sesuai kebutuhan pasar, karena akan sulit dipasarkan,” saran Mantan Kadiskominfotik ini.

Aryadi Ajak TKM Upgrade Diri

Ia pun mengajak para pengusaha dan TKM untuk terus meng-upgrade diri dan melengkapi tentang manajemen usaha. Sebab, menurutnya, tanpa bekal ilmu manajemen usaha, maka perusahaan akan sulit bersaing.

“Kami berharap bahwa para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, belajar dari para ahli. Kemudian, menerapkan ilmu tersebut untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan diri sendiri. Tetapi juga, berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran di NTB,” kata Aryadi.

Terakhir, Aryadi mengapresiasi Balai Besar Pengembangan Kesempatan Kerja Kendari yang telah mengadakan kegiatan ini dan berharap adanya koordinasi yang lebih intens dengan pemerintah daerah. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus terlaksana di masa mendatang.

“Kami sangat mengapresiasi upaya BPKK Kendari dalam mengadakan kegiatan ini dan berharap sinergi ini dapat terus berlanjut. Kami juga berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas tenaga kerja di NTB,” tutupnya. (R*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button