Mataram (NTBSatu) – Sekitar 1500 jamaah Almaghfurlah TGH Muhammad Fadhil Thohir Bodak membanjiri deklarasi dukungan pasangan Cagub dan Cawagub NTB, Zulkieflimansyah dan HM. Suhaili FT (Zul-Uhel) di Ponpes Arrufiyah, Lombok Timur, Senin, 12 Agustus 2024. Abah Uhel tekankan perdamaian.
Bang Zul dan Abah Uhel menghadiri langusung acara tersebut bersama pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat dan dari kalangan politisi. Pengukuhan Tim Kampanye Daerah atau TKD membalut acara tersebut.
Dalam sambutannya, Abah Uhel menyampaikan bahwa dalam berpolitik ada kalanya berbeda pandangan. Namun, ia berharap tidak memutuskan tali silaturrahmi termasuk dengan saudara kita sendiri.
“Adakalanya kita berbeda pandangan, bahkan dengan saudara sendiri tapi kita tidak boleh kelahi dan harus tetap akur,” kata Abah Uhel.
Abah Uhel mengajak semua jemaah, keluarga, dan kerabat TGH Fadhil Thohir untuk berjuang bersama sehingga. Sehingga, pasangan Zul-Uhel mendapat amanah menjadi pelayan masyarakat NTB.
“Mari kita kompak melanjutkan perjuangan TGH Fadhil Thohir sebagai bentuk bakti dalam mengamalkan amanat beliau dulu,” lanjutnya.
Ia juga mengajak kerabat, keluarga, dan jemaah agar berjuang semampunya memulai dari rumah dan lingkungan sendiri dengan mengedepankan etika dan kesopanan tanpa memaksa.
“Mari mulai dari rumah dan lingkungan sendiri. Sosialisasikan dengan bahasa yang baik. Jangan paksakan apalagi sampai berkelahi,” ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Arraufiyah TGH Abdul Karim Sukron menyatakan dirinya bersama keluarga besar pondok pesantren mendukung Zul-Uhel menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Ia menyatakan pasangan Zul-Uhel sudah banyak terbukti, apalagi Suhaili merupakan penerus TGH Fadhil Thohir merupakan kandidat yang dipercaya.
“Dengan jejak rekam Suhaili yang telah menjabat Ketua DPRD dan Bupati Lombok Tengah sangat bersahaja. Buktinya, rumah saja beliau belum punya,” imbuhnya.
Dukungannya kepada Zul-Uhel atas dasar kesepakatan jemaah, alumni, dan keluarga besar ponpes tersebut.
“Kalaupun ada perbedaan, mari kita saling menghargai tanpa menjadikan hal tersebut sebagai alasan perpecahan,” ucapnya. (*)