Pendidikan

Prof. Hamsu Paparkan Teknologi Medis Smart ENT Unram, Curi Perhatian di Muktamar IDI

Mataram (NTBSatu) – Universitas Mataram (Unram), kembali menunjukkan inovasinya di dunia teknologi kesehatan melalui peluncuran Smart ENT.

Teknologi alat endoskopi berbasis AI itu, berhasil mencuri perhatian para dokter pada Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Mataram tanggal 18 – 20 Februari 2024.

Sebanyak 1.500 dokter dari 34 provinsi hadir pada acara tersebut, menjadi bukti nyata antusiasme para profesional medis menyimak terboson teknologi. Terutama, yang diyakini akan merevolusi praktik diagnostik Indonesia.

Rancangan dari Smart ENT ini untuk mengatasi keterbatasan alat endoskopi konvensional, dengan menghadirkan kamera ultra HD yang menghasilkan visualisasi tajam. Serta, sistem pencahayaan LED untuk penerangan optimal.

Teknologi analisis real-time berbasis AI-nya mampu mendeteksi secara otomatis anomali seperti polip, luka, atau tumor. Sehingga membantu dokter mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

IKLAN

Fitur peningkatan gambar otomatis dan controller IoT yang mengatur suhu air, tekanan udara, serta alat sedot secara presisi semakin menambah nilai tambah dari produk ini. Integrasi dengan Rekam Medis Elektronik (EMR) juga memudahkan dokumentasi dan analisis data medis secara digital.

Spesialis penyakit dalam asal Jakarta yang turut hadir dalam Muktamar IDI di Mataram, dr. Rina Wijayanti menyakini, Smart ENT akan merevolusi praktik medis sehari-hari.

“Dengan Smart ENT, kami merasa lebih percaya diri saat melakukan pemeriksaan. Visual yang dihasilkan sangat jelas dan sistem AI-nya memungkinkan kami mendeteksi kelainan dengan cepat. Ini sangat krusial bagi keselamatan pasien,” ujarnya.

Kolaborasi antara Fakultas di Unram

Inovasi ini merupakan hasil kerja sama intens antara Fakultas Kedokteran, Teknologi Informasi, dan Teknik Elektro Unram.

Inisiator Smart ENT, Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL (K), M.Kes., menekankan, pentingnya upaya kolaboratif dalam inovasi di dunia pendidikan dan kesehatan. Sehingga dapat menciptakan teknologi yang relevan untuk kebutuhan masyarakat.

“Inovasi Smart ENT ini menghadirkan teknologi medis yang relevan dan aplikatif. Dengan kandungan lokal lebih dari 70 persen, alat ini tidak hanya berkualitas tinggi. Tetapi juga mampu menekan biaya produksi hingga 90 persen daripada produk impor. Kami percaya bahwa produk ini akan membuka jalan bagi terobosan baru dalam dunia kesehatan di Indonesia,” jelasnya di sela-sela kegiatan Muktamar, Rabu, 12 Februari 2025.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button