Mataram (NTBSatu) – Menyusul terjadinya insiden kericuhan saat aksi demonstrasi di Jalan Nasional tepat di depan Kampus STKIP Taman Siswa Bima, pihak kampus memberikan pernyataan resmi meluruskan informasi dan menegaskan posisi institusi terhadap kejadian tersebut.
Wakil Ketua III Bidang Humas, Kerja Sama, dan Protokoler STKIP Taman Siswa Bima, Dr. Rabwan Satriawan, M.Pd., menjelaskan aksi pada Senin, 21 April 2025 siang itu melibatkan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam organisasi eksternal kampus.
Ia menegaskan, aksi tersebut bukan bagian dari kegiatan resmi kampus dan tidak diselenggarakan oleh struktur internal STKIP.
“Kami menegaskan bahwa kampus tidak terlibat dalam pengorganisasian aksi. Maupun dalam insiden chaos yang terjadi pada penghujung kegiatan tersebut,” jelasnya, hari ini.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak awal pihak kampus telah mengimbau, agar area depan kampus tidak menjadi lokasi demonstrasi. Mengingat kampus bukan menjadi sasaran aspirasi.
Namun, STKIP juga menekankan bahwa sebagai institusi tidak memiliki kewenangan hukum melarang aktivitas di ruang publik. Terlebih, yang berada di luar area penguasaan kampus.
Sebagai lembaga pendidikan, STKIP Taman Siswa Bima menegaskan komitmennya untuk selalu mendorong mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun, mengedepankan etika, dan menjunjung tinggi nilai-nilai akademik.
“Penting bagi masyarakat dan netizen untuk dapat membedakan antara aktivitas akademik resmi kampus dan aktivitas pihak luar. Jangan sampai nama kampus terbawa dalam polemik yang bukan menjadi ranah tanggung jawab kami,” tambah Dr. Rabwan.
Aksi mahasiswa yang diwarnai kericuhan tersebut menjadi sorotan media, setelah dilaporkan adanya kerusakan terhadap mobil dinas milik Wakil Bupati Bima. Kendati demikian, STKIP tetap mendorong penyelesaian yang mengedepankan dialog dan penegakan hukum yang adil. (*)