Mataram (NTB Satu) – Video yang memperlihatkan seorang pria yang memarahi para remaja masjid saat berlatih rebana di Masjid Al Ikhlas, Palm Spring, Jambangan, Surabaya viral. Peristiwa tersebut menuai kontoversi dan tanggapan dari netizen dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Ketua Fatwa MUI Jatim KH Ma’ruf Khozin menyebut, pria tersebut berasal dari kelompok Salafi
“Jadi mereka ini kan identik dengan kelompok salafi. Bisa terlihat dari jenggotnya, celana cingkrangnya, tetapi yang lebih berat dari mereka itu soal doktrin. Mereka memiliki doktrin di luar kelompoknya salah dan yang benar hanya mereka,” kata Ma’ruf Khozin, Kamis 5 Oktober 2023 dilansir dari DetikJatim.
Berita Terkini:
- Jauh dari Target, Serapan Jagung oleh Bulog NTB Baru 250 Ton
- Ombudsman NTB Dalami Mandeknya Permohonan TORA 182 Hektare di Lombok Tengah
- Walhi NTB dan Masyarakat Gili Adukan Krisis Air Bersih ke Ombudsman
- Bank NTB Syariah Keluarkan Promo Pembiayaan Berkah Idulfitri
Ma’ruf mengatakan bahwa kelompok Salafi memiliki doktrin semua alat musik haram. Sehingga, tidak adanya perbedaan antara musik rebana atau musik dangdut, jazz dan lainnya.
“Salah satu doktrinnya soal musik, semua musik itu haram. Sehingga tidak membedakan mana musik rebana, dangdut, dan semua haram termasuk di masjid,” jelasnya.
Ma’ruf lalu membeberkan soal musik yang tidak dilarang di zaman nabi.