Mataram (NTBSatu) – Pj Wali Kota Mohamad Rum berencana menanam sejumlah pohon di sekitar Masjid Raya Al Muwahiddin. Masjid yang jadi Ikon Kota Bima.
Niat itu diutarakan Mohamad Rum pasca melaksanakan salat berjamaah, Selasa, 9 Januari 2024. Dia mengajak jamaah dan masyarakat agar bergotong royong dalam gerakan penanaman pohon di dalam kompleks masjid.
Menurutnya, penanaman pohon tersebut penting dilakukan. Karena sebagai salah satu cara menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung program pemerintah.
“Juga untuk meningkatkan ketersediaan buah lokal,” kata Mohamad Rum didampingi Kabag Kesbangpol Kota Bima dan Kabag Kesra Setda Kota Bima.
Ada beberapa pohon yang menjadi prioritas. Antara lain, tanaman kurma. Karena jenis pohon sesuai dengan iklim lokal Kota Bima.
Berita Terkini:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
Selain itu, penanaman pohon juga dihajatkan mampu menciptakan lingkungan hijau. Bisa memberikan manfaat ekologis dan meningkatkan keberkahan di komplek Masjid Raya Al Muwahiddin.
Keberadaan pohon buah di sekitar masjid dapat dinilai bisa memberi manfaat yang signifikan dalam upaya memakmurkan masjid. Pertama, pohon buah dapat menjadi sumber pendapatan tambahan melalui penjualan hasil panennya. Pendapatan ini dapat digunakan untuk pemeliharaan masjid, pembangunan, atau program sosial di masyarakat.
Pohon-pohon ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi polusi udara, dan memberikan nuansa hijau yang menenangkan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan damai, mendukung suasana yang kondusif untuk ibadah dan kegiatan keagamaan.
“Disamping itu keberadaan pohon kurma di area masjid juga akan membawa manfaat konsumtif sekaligus ekonomis bagi keberlangsungan upaya memakmurkan masjid,” papar Pj Wali Kota.
Selanjutnya, manfaat ekonomi dan lingkungan, pohon buah juga dapat menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan tentang pertanian khususnya pembudidayaan tanaman buah, masjid dapat memberdayakan umatnya untuk mengelola pohon-pohon buah ini dengan baik.
“Sehingga bisa meningkatkan pengetahuan mereka tentang pertanian dan budidaya pohon buah sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung ekonomi keluarga dan umat,” tegas Mohamad Rum.
“Dengan demikian, keberadaan pohon buah tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga mendukung nilai-nilai keagamaan, keberlanjutan ekonomi umat, dan kesejahteraan masyarakat, yang semuanya akan bermuara pada upaya memakmurkan masjid dan umat,” tutupnya. (KHN)