ADVERTORIALKota BimaPariwisata

Museum ASI Mbojo Jadi Cagar Budaya, Dispar Kota Bima Siap Kelola dengan Skema Kolaborasi

Mataram (NTBSatu) – Museum ASI Mbojo telah menjadi salah cagar budaya di daerah Bima. Selain itu, ada juga Danatraha dan Masjid Sultan Muhammad Salahuddin.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bima, M. Natsir, M.Pd., melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Iwan Setiawan mengatakan, Museum ASI Mbojo merupakan milik tanah Bima.

“Cagar budaya tersebut adalah milik Tanah Bima. Jadi kita tidak bisa mengklaim itu milik Kota Bima atau Kabupaten Bima. Lagipula Kota Bima dan Kabupaten Bima tidak bisa terpisahkan, karena Kabupaten Bima merupakan induk Kota Bima,” katanya, Selasa, 24 September 2024.

Meski lokasi cagar budaya tersebut berada di Kota Bima, tapi pengelolaannya oleh Pemerintah Kabupaten Bima.

“Secara normatif, cagar budaya tersebut harusnya dikelola oleh Pemerintah Kota Bima karena lokasinya di Kota Bima. Faktanya tidak, lokasi di Kota Bima tapi pengelolaan oleh Pemkab Bima. Tapi kita tidak bisa mengklaim apalagi sampai memisahkan antara kota dengan kabupaten bima,” jelas Iwan.

IKLAN

Namun itu baru dalam bentuk struktur dan bangunannya, belum terkait benda. Seperti Kris Pusaka dan lain sebagainya.

“Sebenarnya bukan masalah pengelolaannya tapi lebih pada pemeliharaan, perawatan. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang/benda tersebut sebagai cagar budaya,” tambah Iwan.

Kelemahannya adalah hingga saat ini, pihaknya belum memiliki tim ahli cagar budaya yang sudah bersertifikasi. Baik Kabupaten Bima maupun Kota Bima.

“Ini juga menjadi kendala bagi kami, itu baru soal cagar budaya belum lagi menyangkut yayasan. Permasalahannya sama, lokasinya berada di Kota Bima tapi aset dan dikelola oleh Kabupaten Bima. Ini adalah tantangan dan tugas penting yang harus kita selesaikan secara bersama-sama, terutama Pemkab Bima dan Pemkot Bima,” pungkas Iwan. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button