Mataram (NTBSatu) – Sembilan negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Finlandia, dan Italia, memutuskan untuk menghentikan dana bantuan ke Palestina melalui Lembaga Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Keputusan sembilan negara tersebut disebabkan adanya tuduhan bahwa staf UNRWA memiliki ikatan dengan kelompok militan Palestina, Hamas yang melakukan penyerangan pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Sembilan negara hingga hari ini menghentikan sementara pendanaan mereka untuk UNRWA. Keputusan ini mengancam kerja kemanusiaan kami yang sedang berlangsung di seluruh kawasan, khususnya di Jalur Gaza,” kata Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini dalam pernyataannya di situs resmi UNRWA, dikutip dari Katadata.co.id pada Minggu, 28 Januari 2024.
Lazzarini mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani dan negara aliansi lainnya telah berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina sekaligus menjaga keamanan Israel.
“Namun, setelah adanya tuduhan itu, Italia bersama delapan negara lainnya harus memberhentikan sementara bantuan itu,” ujarnya.
Ia mengaku, setelah tuduhan tersebut muncul, UNRWA langsung memecat beberapa stafnya yang dianggap terlibat.
Bahkan pihaknya melakukan investigasi untuk mengusut kasus tersebut. Para staf itu juga bakal dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.
“Sangat mengejutkan melihat penangguhan dana kepada Badan itu sebagai reaksi terhadap tuduhan terhadap sekelompok kecil staf, terutama mengingat tindakan segera UNRWA dengan mengakhiri kontrak mereka dan meminta penyelidikan independen yang transparan,” ungkapnya.
Lazzarini pun mendesak agar kesembilan negara tersebut untuk menarik kembali keputusan tersebut. Saat ini lebih dari 2 juta orang warga Palestina bergantung pada lembaga itu untuk kelangsungan hidup mereka.
“Kehidupan masyarakat di Gaza bergantung pada dukungan ini dan begitu pula stabilitas regional,” kata Lazzarini.
UNRWA adalah lembaga PBB yang didirikan untuk membantu pengungsi perang pada 1948 saat berdirinya Israel dan memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.
Lembaga ini telah memainkan peran bantuan yang sangat penting selama perang yang dilancarkan Israel untuk melenyapkan Hamas setelah serangan 7 Oktober. (MYM)
Baca Juga: Video Keluhan Anggota KPPS terkait tugas KPPS Keempat FYP di Tiktok, Netizen Mengeluh Tapi Lucu