Mataram (NTBSatu) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati melakukan kunjungan kerja di Kantor Gubernur NTB, Jumat, 3 Mei 2024. Ia hadir dalam acara Penandatanganan Komitmen Bersama dan MoU Lintas Sektor untuk Pencegahan Perkawinan Anak di NTB.
Saat berbincang bersama wartawan, Bintang turut menyoroti kasus kekerasan seksual. Menurut Bintang, kasus kekerasan seksual juga bisa mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat.
Terlebih, Undang-undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dapat membantu dalam menekan kasus kekerasan seksual.
“UU TPKS telah melalui proses yang sangat panjang. Jadi, saya mengharapkan agar UU tersebut dapat terimplementasi dengan baik,” ungkap Bintang saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur NTB, Jumat, 3 Mei 2024 pagi.
UU TPKS juga mengatur soal pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PPA yang memiliki tugas memberikan layanan dan lebih berpihak kepada korban. Bintang meyakini, dengan sinergi dan kolaborasi, angka kekerasan seksual dapat terus menerun.
Berita Terkini:
- Sinergi Mahasiwa KKN PMD Unram dan Pelaku UMKM Desa Teros Bangun Ekonomi Lokal melalui Transformasi Branding
- Lebih dari Sekadar Helm dan Rompi, AMMAN Tanamkan K3 sebagai Gaya Hidup
- Pelantikan Serentak Kepala Daerah 6 Februari 2025 Bakal Diundur
- Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tunggu Kebijakan Pusat, Pemprov NTB Minta Honorer Sabar
- PT Autore Sebut Aktivitasnya di Perairan Sekaroh Legal
“Pencegahan kekerasan seksual adalah kerja gotong royong. UU TPKS dapat menjadi pedoman bagi aparat penegak hukum dalam menindak kasus kekerasan seksual,” ucap Bintang.
Lebih lanjut, Bintang mengakui bahwa kasus kekerasan seksual dapat terus terjadi lantaran korban tidak ingin speak-up atau bicara. Oleh karena itu, Kementerian PPA telah menginisiasi gerakan Dare to Speak Up. Sebab, bila korban tidak speak-up, kasus yang sama akan terus berulang.
“Apabila akhir-akhir ini banyak terlihat korban kekerasan seksual meningkat, itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, banyak kasus yang mulai terungkap akhir-akhir ini. Berani bicara menjadi penting lantaran akan memberikan efek jera kepada para pelaku,” tandas Bintang. (GSR)