Kisah Penjaga Pulau Terluar Lombok Timur, Setiap Hari Numpang Perahu Nelayan untuk Jalani Tugas

Lombok Timur (NTB Satu) – Pada Sabtu pagi, 20 April 2024, anggota Polri (Babinkamtimas), Aipda Bahrudin (40) dan anggota TNI (Babinsa), Mujmal (45), mulai bergegas ke tempat tugas di pulau terluar Kabupaten Lombok Timur, yaitu Pulau Desa Maringkik, Kecamatan Keruak.
Sejak pukul 07.15 Wita, keduanya sudah bersiap di Dermaga Telong Elong Kecamatan Jerowaru. Kebetulan, keduanya hendak menumpangi speed boat yang biasa memuat para guru pulau terpencil untuk mengajar.
Namun karena tidak memiliki transportasi laut khusus menuju lokasi bertugas, setiap hari keduanya harus menumpang perahu nelayan dari Dermaga Telong Elong.
Hingga sampai ke Desa Maringkik, butuh waktu 20 sampai 25 menit menggunakan perahu nelayan. Beda dengan speed boat yang biasa digunakan para guru hanya memakan waktu paling lama 15 menit.
“Ya setiap hari kadang pakai perahu tambang dan kebanyakan numpang perahu nelayan,” kata Aipda Bahrudin.
Berita Terkini:
- Kenali Aturan Larangan Pengibaran Bendera Israel di Indonesia
- Kembali Dinilai UNESCO, Pemprov NTB Komitmen Pertahankan Status Geopark Rinjani
- Menteri Nusron Duga Ada Pulau Kecil di Bali dan NTB Dikuasai Pihak Asing
- Ikut Evakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani Dapat Penghargaan dari Menhut
Bahrudin mengemban tugas sebagai Babhinkamtibmas Desa Maringkik sejak tahun 2021. Selama 3 tahun bertugas, ia mengaku banyak kisah dan pengalaman menarik saat bertugas memberikan pelayanan dan pengayoman ke masyarakat.
“Pernah perahu nelayan yang kita tumpangi tiba-tiba kehabisan bensin di tengah laut. Setelah perahu mengapung lama, bantuan dari sesama nelayan datang bawa bensin. Ya akhirnya kita selamat sampai tujuan,” ucapnya.
Pun saat gencar vaksinasi Covid-19, ia ikut aktif mengerahkan warga ke lokasi vaksinasi yang digelar Polres Lombok Timur untuk mencegah penyebaran covid waktu itu.