Mataram (NTB Satu) – Kafe Literasi Keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB kerap disurati oleh Taman Baca Masyarakat (TBM) untuk melapak di lokasi tertentu. Hal tersebut, diungkapkan oleh Widodo Ari Budi Utomo, yang merupakan Kepala Bidang Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB.
Widodo Ari menerangkan, Kafe Literasi Keliling punya koleksi buku bacaan yang mumpuni. Selain itu, ia menyebut Kafe Literasi Keliling punya gaya khas seperti kafe.
“Kami selalu sasar tempat yang ramai. Misalnya, Pantai Loang Baloq, Taman Sangkareang, dan masih banyak lagi. Respons masyarakat pun sangat membahagiakan,” ungkap Widodo Ari, ditemui NTB Satu di ruang kerjanya, Jumat, 22 April 2022.
Widodo Ari mengatakan, Kafe Literasi Keliling telah memetakan berbagai pos lapak buku di Pulau Lombok. Tentunya, Kafe Literasi Keliling memilih spot yang banyak dikunjungi oleh masyarakat.
“Kami sudah sediakan sebanyak 32 pos lapak Kafe Literasi Keliling di Pulau Lombok. Semoga dengan adanya Kafe Literasi Keliling ini mampu membantu masyarakat untuk mengakses buku bacaan yang beragam,” ujar Widodo Ari.
Sebelumnya, Staf Kafe Literasi Keliling, Rajab Juniardi mengatakan, Kafe Literasi memilih untuk melapak di tempat umum dengan tujuan untuk semakin mendekatkan buku-buku ke masyarakat, terutama anak-anak. Sebab, pengaruh alat-alat digital semakin kuat dan menjauhkan anak-anak dari buku.
“Ketersediaan buku-buku kami sangat mumpuni. Namun, setiap tempat punya selera bacaan yang berbeda. Jadi, sebelum pergi ke suatu tempat untuk melapak, kami survei dulu selera bacaan orang di lokasi-lokasi yang akan kami tuju,” ucap Juniardi, ditemui NTB Satu di Taman Sangkareang, Selasa 12 April 2022.
Lebih lanjut, Rajab Juniardi menuturkan, membaca buku mampu membuat para pembaca mendapat wawasan yang luas serta variatif.
“Di antara orang-orang yang datang untuk baca, bahkan meminta untuk Kafe Literasi untuk tetap dibuka dan diharapkan lebih sering keliling di daerah-daerah lain,” pungkas Juniardi. (GSR)