Selong (NTBSatu) – Ratusan siswa SMAN 1 Keruak, Kabupaten Lombok Timur mogok belajar pada Selasa, 6 Februari 2024. Penyebabnya, siswa kecewa dengan kebijakan Kepala SMAN 1 Keruak, Marianom yang diduga menyeleweng.
Protes itu berkaitan dengan kasus dugaan penyelewengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) yang diduga dilakukan oleh Kepsek tersebut.
Menurut Marianom, mogok belajar yang dilakukan ratusan siswa itu dimobilisasi oleh oknum guru.
“Memang benar itu, kita punya buktinya berupa rekaman suara guru dengan siswa,” kata Marianom, Rabu, 7 Februari 2024.
Imbas mogok belajar tersebut, aktivitas belajar-mengajar pada hari tersebut ditiadakan. Berbagai pihak pun turun tangan menangani masalah tersebut, termasuk UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan kepolisian.
Berita Terkini:
- Makin Solid, Zul-Uhel Dapat Dukungan Bapera NTB
- Polisi Periksa 10 Pihak Ponpes Al Aziziyah dari Pagi hingga Malam
- Misteri Arah Dukungan Golkar di Pilkada Kota Bima, 6 Nama Berebut Tiket Rekomendasi
- Jemaah Haji asal Bima Meninggal Dunia saat Transit di Bandara Kualanamu Medan
Namun pada Rabu hari ini kata Marianom, aktivitas belajar kembali normal setelah ia dan para perwakilan kelas dan guru melakukan musyawarah.
Para perwakilan kelas meminta pemenuhan hak-hak siswa, seperti dukungan pembiayaan dan perlengkapan alat-alat peminatan siswa.
“Sekarang sudah normal kembali setelah kita hearing dengan OSIS dan perwakilan kelas,” ucapnya.
Terkait kasus dugaan korupsi yang dilakukan Marianom, saat ini sedang ditangani oleh pihak Polres Lombok Timur. Marianom pun telah menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut. (MKR)