Mataram (NTBSatu) – PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) menghentikan sementara produksi gula pasir untuk sementara waktu. Paling singkat tiga bulan dan selambat lambatnya lima bulan. Selain faktor off session, hal ini imbas kerugian besar yang diderita hingga terancam kehilangan pendapatan Rp113,4 miliar.
Situasi ini semakin memprihatinkan karena keputusan penghentian sementara, saat harga gula sedang naik.
Sedianya, target tahun 2023, PT SMS menghasilkan sebanyak 16.868 ton gula kristal putih. Sumber bahan bakunya tebu milik perusahaan di lahan HGU maupun tebu petani mitra.
Akan tetapi angka produksi tersebut sangat jauh dari target yang telah ditentukan.
“Ini dikarenakan tebu yang ditanam sendiri oleh perusahaan tidak dapat dipanen. Gagal panen karena gangguan ternak sapi yang dilepas liarkan di savana Gunung Tambora,” kata Media & External Relations Manager PT. SMS, Muhammad Haryanto, Senin 11 Desember 2023.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Iqbal Curhat BUMD Sedang Tidak Baik-baik Saja, Sebut Petinggi Banyak Diisi Orang “Titipan”
- Dugaan Fraud di BRI Unit Bolo Diusut Kejari Bima
- Pendaftar Seleksi Calon Pengurus Bank NTB Syariah Sudah 98 Orang
- Mei 2025 Bertabur Libur, Ini Tanggalnya!
Menurutnya, kegagalan panen karena serangan sapi ini menyebabkan PT SMS kehilangan tebu sekurang kurangnya 120.000 ton siap panen. Dari jumlah itu, berpotensi menghasilkan sebanyak 8.400 ton gula kristal putih.
“Sehingga PT SMS kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp113.4 miliar. Belum termasuk biaya penanaman dan perawatan atas area yang terserang sapi menjadi sia-sia,” ujarnya.
Sebenarnya, upaya pencegahan dan penjagaan areal kebun HGU dimaksimalkan dengan memasang pagar ganda dilapisi dengan kawat. Selain itu, membuat parit atau saluran sekeliling kebun sehingga ternak tidak dapat memasuki areal.