Ranking FIFA Desember 2025: Indonesia Posisi 122, Malaysia Terjun Bebas
Mataram (NTBSatu) – Indonesia mempertahankan posisi ke-122 dalam peringkat FIFA terbaru Desember 2025, dengan total poin mencapai 1.144,73.
Melansir laman resmi FIFA, Selasa, 23 Desember 2025, posisi Indonesia tidak berubah sejak 17 Oktober 2025. Sepanjang tahun ini, pencapaian terbaik Timnas Garuda tercatat pada Juli 2025 saat menempati posisi ke-118, setelah berbagai perbaikan performa sejak era pelatih Shin Tae-yong.
Namun, di bawah arahan Patrick Kluivert, Timnas gagal melaju di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Posisi terendah Indonesia dalam 2025 tercatat pada April, berada di peringkat ke-123.
Pada tingkat regional Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat keempat dalam daftar FIFA terbaru. Berada di bawah Thailand pada posisi ke-96 dengan 1.243,27 poin, Vietnam di posisi ke-107 dengan 1.189,51 poin. Serta, Malaysia di posisi ke-121 dengan 1.145,89 poin.
Peringkat Malaysia Turun Tajam
Malaysia menampilkan penurunan signifikan dalam peringkat FIFA terbaru. Harimau Malaya turun dari posisi 116 ke posisi 121, setelah terlibat kasus tujuh pemain naturalisasi ilegal.
FIFA menghukum Malaysia dan mengakui kekalahan mereka dalam tiga laga uji coba terakhir melawan Tanjung Verde, Singapura, dan Palestina karena penggunaan pemain tidak sah.
Setelah proses banding gagal, Malaysia kehilangan lima posisi serta 22,52 poin, sehingga total poin mereka kini 1.145,89. Penurunan ini menjadikan Malaysia sebagai tim dengan penurunan terbesar dalam ranking FIFA Desember 2025.
Ranking FIFA Terbaru
Pada kawasan Asia secara keseluruhan, Jepang tetap memimpin di peringkat 18, diikuti Iran (20), Korea Selatan (22), Australia (26), dan Uzbekistan (50).
Sementara itu, di kancah global, peringkat FIFA tetap stabil pada posisi satu hingga 33. Spanyol masih memimpin, diikuti Argentina (2), Prancis (3), Inggris (4), Brasil (5), Portugal (6), Belanda (7), Belgia (8), Jerman (9), dan Kroasia (10) di posisi 10 besar.
Kondisi ini menunjukkan stabilitas negara-negara top dunia, sementara tim-tim Asia dan Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia mengalami fluktuasi yang mencerminkan dinamika performa dan kepatuhan regulasi pemain. (*)



