Raih Pahala Berlipat di Bulan Rajab, Simak Jadwal Puasa Ayyamul Bidh dan Tata Caranya
Mataram (NTBSatu) – Bulan Rajab memiliki keistimewaan besar dalam ajaran Islam, karena termasuk satu dari empat bulan haram yang Allah Swt., muliakan.
Ketika Rajab tiba, umat Islam biasanya meningkatkan ibadah sebagai bentuk penghormatan terhadap waktu yang penuh keutamaan. Salah satu amalan sunah yang banyak umat Islam kerjakan pada bulan ini adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah sunah yang terlaksana selama tiga hari pada pertengahan bulan Hijriah, tepat pada tanggal 13, 14, dan 15. Rasulullah saw., menganjurkan puasa ini karena nilai pahalanya yang besar dan konsistensinya yang dapat umat Islam jaga setiap bulan.
Melalui amalan ini, umat Islam berkesempatan meraih pahala berlipat sekaligus melatih pengendalian diri. Pada tahun 1447 Hijriah, bulan Rajab mulai pada Minggu, 21 Desember 2025 dan berakhir pada Senin, 19 Januari 2026.
Penetapan ini mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia terbitan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1447 Hijriah
Puasa Ayyamul Bidh Rajab berlangsung pada tanggal 13, 14, dan 15 Rajab 1447 Hijriah. Jika menyesuaikan dengan kalender Masehi, puasa sunah tersebut terlaksana pada awal Januari 2026.
Rincian pelaksanaannya sebagai berikut:
- 13 Rajab 1447 H jatuh pada Jumat, 2 Januari 2026;
- 14 Rajab 1447 H jatuh pada Sabtu, 3 Januari 2026;
- 15 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 4 Januari 2026.
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Rajab
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Rajab mengikuti tata cara puasa sunah pada umumnya. Melansir detik.com, berikut langkah-langkah yang dapat umat Islam jalankan secara berurutan:
1. Menetapkan Niat karena Allah Swt
Puasa berawal dari niat tulus karena Allah. Umat Islam cukup menetapkan niat dalam hati sebelum fajar. Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ البَيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ayyaamil biidhi sunnatan lillaahi ta’aalaa).
2. Melaksanakan Sahur
Rasulullah swa., sangat menganjurkan sahur karena mengandung keberkahan. Dalam hadis riwayat Bukhari, beliau bersabda:
“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.”
3. Menahan Diri Sepanjang Waktu Puasa
Puasa berlangsung sejak terbit fajar hingga matahari terbenam dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa.
4. Menjaga Sikap dan Ucapan
Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menuntut pengendalian lisan dan perbuatan agar pahala tetap sempurna.
5. Memperbanyak Amal Saleh
Umat Islam dapat mengisi waktu puasa dengan salat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah untuk menambah nilai pahala.
6. Menyegerakan Berbuka Puasa
Saat azan Magrib berkumandang, umat Islam dianjurkan segera berbuka. Rasulullah saw., bersabda:
“Manusia tetap berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Ibnu Majah).
7. Membaca Doa Berbuka Puasa
Setelah berbuka, umat Islam dapat membaca doa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah).
Dengan menjalankan puasa Ayyamul Bidh Rajab sesuai tuntunan, umat Islam berpeluang meraih pahala berlipat serta memperkuat kedekatan dengan Allah Swt. (*)



