Diskominfotik SumbawaSumbawa

Berlian Dukung Gebrakan Bupati Jarot yang Janjikan Insentif Tanam Pohon Dapat Sapi

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Wakil Ketua DPRD Sumbawa, H. M. Berlian Rayes, S.Ag., M.M.Inov., menyampaikan dukungannya atas gebrakan Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP., yang memberikan insentif sapi bagi warga yang bersedia menanam dan merawat pohon.

Insentif dari Bupati Sumbawa ini menurutnya adalah terobosan yang dapat menyelamatkan Sumbawa dari ancaman kerusakan hutan, seperti yang saat ini tengah memicu bencana dan kerusakan di sejumlah daerah di Indonesia.

“Dengan semakin tingginya tingkat kerusakan lingkungan. Terutama seperti yang kita saksikan di daerah-daerah di Sumatera, saya rasa gebrakan Bupati Jarot ini bisa memperkuat semangat masyarakat Sumbawa untuk menanam pohon demi selamatkan lingkungan,” ujar Berlian, Kamis, 4 Desember 2025.

Menurut Berlian, menanam dan merawat pohon adalah tradisi yang perlu ditumbuhkan. Ia menilai, menumbuhkan tradisi menanam dan merawat pohon ini tidak bisa tanpa insentif yang cukup menarik minat masyarakat.

“Kalau warga desa bisa menanam pohon dan mereka diberi insentif sapi, maka ini bisa memicu tumbuhnya motivasi. Nantinya, ketika pohon-pohon sudah tumbuh, secara otomatis akan terasa dampak lingkungan yang semakin bersahabat,” jelasnya.

Berlian meyakini, jika Bupati berhasil menumbuhkan budaya menanam dan merawat pohon, maka itu sudah cukup menjadi warisan yang tak ternilai bagi generasi-generasi berikutnya.

“Sudah terlalu lama kita asing dengan budaya menanam dan merawat pohon. Sekarang mumpung ada pemimpin daerah yang punya komitmen kuat dalam menjaga lingkungan, maka wajib bagi kita semua untuk memberikan dukungan,” tambahnya.

Komitmen Bupati Jarot

Dalam berbagai kesempatan, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., kerap menyuarakan komitmennya dalam menyelamatkan lingkungan dan hutan di daerahnya.

Jarot menyebut, kearifan lokal dalam merawat lingkungan tidak boleh hanya menjadi slogan budaya. Lebih dari itu, menjadi kompas moral yang mengajarkan ketakwaan, rasa malu berbuat keburukan, dan amanah menjaga alam.

“Di tengah krisis iklim dan kerusakan hutan, nilai ini sangat relevan. Ini bukan hanya urusan budaya, tapi masa depan Sumbawa,” katanya saat membuka Lokakarya di Hotel Nio Garden, Minggu, 30 November 2025 lalu.

Lokakarya akademik ini bertajuk “Mengembalikan Nilai Takit Ko Nene’, Kangila Boat Lenge dalam Tata Kelola SDA Sumbawa”.

Dalam sambutannya, ia menegaskan, nilai luhur Takit Ko Nene’, Kangila Boat Lenge harus kembali menjadi pedoman dalam tata kelola Sumber Daya Alam (SDA) di Tana’ Samawa.

Visinya selama lima tahun ke depan, agar Sumbawa Hijau dan Lestari. Sejumlah program pun telah berjalan, antara lain Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon, Gerakan 1 ASN 1 Pohon, Gerakan 1 Siswa 1 Pohon.

Kemudian ada program tanam pohon dapat sapi, hingga penanaman kopi, kemiri, porang, sengon laut, dan berbagai tanaman bernilai tambah. ‘’Ini investasi jangka panjang untuk stabilitas ekologis dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Lembaga Adat Tana’ Samawa (LATS) menggelar lokakarya ini bekerja sama dengan Fraksi PKS DPR RI dan MPR RI. Turut hadir akademisi, camat, pegiat budaya, dan aktivis lingkungan. Hadir pula sebagai keynote speaker, Wakil Ketua Badan Anggaran MPR RI, H. Johan Rosihan, ST.

Pemprov NTB Percepat Pembangunan

Terkait nilai nilai dalam menjaga lingkungan, Pemprov NTB menegaskan komitmennya. Ini tertuang juga dalam percepatan pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk mejawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button