Diskominfotik SumbawaSumbawa

Wabup Sumbawa Buka Festival Taman Kemiri di Ropang, Hambat Laju Deforestasi

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Ekonomi hijau jadi salah satu program prioritas Kabupaten Sumbawa. Salah satu wujudnya, mendorong masyarakat menanam bibit pohon yang nanti akan produktif sebagai sumber ekonomi. Salah satunya kemiri.

Komitmen itu ditandai dengan agenda kick off penanaman 6.700 bibit kemiri di Desa Lawin, sebagai rangkaian Festival Pariri Miri pada Rabu, 26 November 2025 di Desa Lawin, Kecamatan Ropang.

Program ini kerja sama lintas pihak. PT Sumbawa Jutaraya (SJR) bersama Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan Pemkab Sumbawa.

Wakil Bupati (Wabup) Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori hadir dan memberikan apresiasi kepada jajaran Forkopimda, kepala desa, serta masyarakat.

Menurut Ansori, program ini menyatukan nilai budaya, penguatan ekonomi hijau, serta komitmen menjaga hutan sebagai identitas masyarakat setempat.

Merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Sumbawa menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama dalam hal degradasi lahan dan deforestasi. Ini akibat masifnya penanaman Jagung di lahan lahan hutan. Komoditi Kemiri diharapkan jadi salah satu pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berkelanjutan, sesuai RPJMD 2025-2029.

Mengatasi situasi ini, berbagai program rehabilitasi lahan kritis dan reforestasi hutan telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Penanaman kembali hutan di berbagai wilayah yang mengalami degradasi telah menjadi prioritas dalam kebijakan lingkungan Kabupaten Sumbawa.

Selain menanam kembali spesies pohon asli yang dapat mendukung ekosistem lokal, pemerintah daerah juga mendorong penerapan sistem agroforestri, yaitu kombinasi antara pertanian dan kehutanan yang ramah lingkungan.

Mitigasi Perubahan Iklim

Kabupaten Sumbawa berperan dalam menurunkan emisi karbon dengan meningkatkan luas area hutan yang dilindungi, serta mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil dalam beberapa sektor ekonomi. Program energi terbarukan berbasis komunitas, seperti penggunaan panel surya dan biogas, juga mulai diterapkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi yang mencemari lingkungan. (*)

Berita Terkait

Back to top button